Jumat, 03 Oktober 2014

PENGUSAHA GALANGAN KAPAL KELUHKAN SULITNYA BAHAN BAKU KAYU



BAGANSIAPIAPI - Ketua Komisi II DPRD Rokan Hilir, Amansyah meminta kepada pemerintah daerah agar senantiasa memperhatikan nasib pengusaha pembuatan kapal kayu tradisional yang telah menyerap ratusan pekerja lokal dengan cara memberikan kemudahan untuk mendapatkan pasokan bahan baku agar  puluhan galangan kapal yang berada dipinggiran sungai rokan tidak terhenti aktifitasnya. 

" Seluruh unsur Muspida seharusnya berkoordinasi dengan pengusaha galangan pembuatan kapal kayu untuk mengantisipasi sulitnya pasokan kayu yang merupakan bahan pokok mereka," kata Amansyah menyikapi keluhan pengusaha kapal kayu yang disampaikan oleh awak media disela kesibukannya pada acara persiapan tatib Wakil Bupati Rokan Hilir kemarin. 

Legislator Asal Partai Amanat Nasional itu mengungkapkan, seluruh unsur Muspida harus menindaklanjuti keluhan dari pengusaha galangan kapal dengan cara memberikan mereka penjelasan bahwa mana yang dikatakan pelaku illegal Logging dan mana yang tidak. Jika aktivitas yang selama ini mereka geluti terhenti, secara tidak langsung akan terjadi ekonomi biaya tinggi karena pengusaha akan tetap membayar kebutuhan buruh galangan kapal padahal mereka tidak bekerja. 

Jika para pengusaha merasa resah karena kebutuhan utama kayu mereka sering dirazia, sambungnya lagi, hendaknya PT Diamond memberikan support kepada pengusaha galangan kapal karena dalam perjanjian awal, 5% hasil hutan yang dikuasai oleh PT Diamond harus diberikan kepada masyarakat untuk kegunaan kebutuhan lokal. Pertanyaannya, apakah selama ini sejak mengantongi Hak Pengusahaan Hutan ( HPH ), PT Diamond sudah memenuhi hal itu? tanyanya. 

Namun demikian, kata Amansyah, DPRD akan senantiasa mendalami permasalahan yang dihadapi oleh pengusaha galangan kapal ddengan mencoba menerbitkan peraturan daerah bersama pemerintah agar pengusaha tidak lagi merasa terancam kelangsungan hidup usaha galangan kapalnya. 

Terpisah, Ketua Koperasi Rokan Hilir, AWI sangat menyayangkan sikap dari PT Diamond yang dianggap mempersulit para pengusaha galangan kapal untuk memperoleh bahan baku kayu diareal HPH milik mereka. Malah, permintaan perusahaan itu untuk membuat rel guna mengangkut kayu yang dibebankan kepada pengusaha galangan kapal merupakan dalih bagi perusahaan agar para pengusaha tidak lagi berharap kepada mereka. 

" Itu merupakan konspirasi dan mana mungkin kita menyanggupinya. Andainya rel itu dibangun, mungkin seluruh galangan kapal yang ada di Bagansiapiapi akan tutup untuk  membiayai pembangunan itu," tandas Awi yang sudah berancang ancang untuk pindah usahanya di pekalongan.

Tidak ada komentar:

It's me

It's me

Jemur Island

Jemur Island

Menikmati Keagungan Tuhan

Menikmati Keagungan Tuhan

Lomba Tradisional Sampan Lopap

Lomba Tradisional Sampan Lopap
pacu sampan lopap

Potret

Potret
Masyarakat Bagan
Negeri Seribu Kubah

Gallery

Hai Sobat! Selamat Datang Di Jalan Perwira Bagansiapiapi