Jumat, 02 Juli 2010

RITUAL PERAYAAN BAKAR TONGKANG DIWARNAI LOMBA SAMPAN KOTAK




Bagansiapiapi ( Rokan Hilir )

Perayaan Ritual Bakar Tongkang tahun ini dibuat tidak jauh berbeda dengan tahun lalu yakni diadakannya perlombaan pacu sampan kotak. acara yang dimulai pada sore hari minggu (27/6) yaitu arak arakan masyarakat chinese membawa masing masing nama dewa dan nama marga ke tempat areal bakar tongkang, menurut Ah Lim, ada sekitar 100 nama dewa lebih seperti dewa harimau, dewa bangau putih, dewa kwan tong, dewa Nacha dll, menurut kepercayaan, ritual ini seperti menghormati dan mengantar dewa ketempat pembakaran agar diberkahi, acara serupa seperti ini nanti akan dilakukan pada hari senin (28/6) dipuncaknya Ritual Bakar Tongkang.

Jumlah tamu yang nginap di hotel mengalami kenaikan terutama hotel kelas Melati yang tumbuh menjamur. berkaca pada tahun lalu bahwa jumlah turis yang datang pada acara ritual tersebut tidak bisa dibendung sehingga banyak usahawan lokal menambah jumlah kamar dengan membangun hotel untuk ditempati para turis tersebut. menurut keterangan dari receptionis hotel Bagan, kamar hotel tersebut sudah terisi penuh sejak 4 hari minus hari H dan menurutnya tamu yang menginap terdiri dari tamu dari turis domestik dan luar negeri yakni Malaysia dan Singapore dan Taiwan.

Menurut Agenda pada pagi hari senin (28/6) jam 09. 00 pagi akan diadakan lomba pacu sampan kotak yang diikuti sebanyak 71 sampan, perhatian masyarakat akan tertuju di lokasi pacu sampan di KM 6 untuk melihat secara langsung perayaan tersebut. sejumlah organisasi lokal serta siswa siswi sekolah diharapkan ikut berpartisipasi untuk menyambut kedatangan Menteri Perikanan dan Kelautan, Ir Fadel Muhammad, dan Gurbernur Riau, Rusli Zainal SE, yang nantinya akan diriingi dengan Marching Band serta Rebana. sebelum acara lomba dilaksanakan direncanakan pejabat yang diundang yakni Menteri Perikanan dan Kelautan Kabinet Indonesia Bersatu II, Ir Fadel Muhammad ,Gubernur Riau dan Kapolda Riau serta beberapa Muspida akan melihat secara langsung pacu sampan kotak tersebut di cafe H. Ujang Leno yang disulap menjadi tempat pesanggrahan para pejabat.


Dari agenda yang telah dibuat, pada hari yang sama jam 13.00 Wib dilanjutkan dengan acara puncak yakni Ritual Bakar Tongkang. Saat itu bisa dibayangkan bahwa alat musik khas chinese seperti loya serta bau asap dan abu yang terbang dari hio yang dibakar akan tampak mengepul dipenjuru kota Bagansiapiapi. acara ini untuk mengingatkan masyarakat chinese pada sejarah disaat marga Ang yang terdiri dari 18 orang merantau ke Bagan pada tahun 1826 SM dan salah satunya adalah perempuan. Mereka ini sebelumnya adalah penduduk asli RRC yang migran ke Desa Songkla Thailand tahun 1825 masehi. Ketika pecah kerusuhan di Desa Songkla Thailand antara warga Desa Songkla dengan etnis Tionghoa ini tahun 1825 masehi, etnis Tionghoa menyelamatkan diri pindah ke Bagan dengan tiga tongkang kayu mengarungi lautan. Di tengah perjalanan di laut, dua tongkang tenggelam, dan satu tongkang selamat berlabuh di Bagan. Sebelum tiba di Bagan mereka berlabuh terlebih dahulu di Kerajaan Kubu. Namun karena merasa kurang aman, akhirnya etnis Tionghoa ini pindah ke daratan Bagan. Satu tongkang yang selamat, menurut kisahnya disebabkan karena terdapat patung Dewa Tai Sun di haluan tongkangnya, yaitu satu-satunya dewa tak punya rumah, yang hidupnya hanya menggembara. Sedangkan dewa Ki Ong Ya diletakkan di rumah kapal (magun). Karena ada kedua dewa ini di dalam tongkang, maka selamatlah mereka menempuh perjalanan yang penuh tantangan itu. Dari peringatan acara Bakar Tongkang tahun 2010 ini sebenarnya ada sesuatu yang tergandung di dalamnya, yaitu ingin melaksanakan sembahyang untuk mendapatkan berkat, keberuntungan, kemudahan rezeki, sekaligus menyampaikan pesan sejarah. Tapi juga terdapat potensi pariwisata. Ada sekitar 25.000 wisatawan nusantara dan mancanegara berkunjung ke Bagan saat ini. Mereka selain melaksanakan ritual sembahyang, bakar hio, bakar kim, juga ikut dalam iring-iringan tongkang ke lokasi pembakarannya di Jalan Perniagaan ujung Bagansiapi- api. Namun sangat disayangkan dari pengamatan Aspirasi, sampai detik ini tidak seorangpun pedagang menjajakan handycraft ( Kerajinan Tangan ;red ) dari bentuk miniatur Tongkang yang dijual dipasar selain dari pedagang baju dan celana yang lebih identik disebut dengan pasar malam. ( aam )

LEMBAGA PENDIDIKAN BERIKAN UJIAN PAKET A DI RUTAN


Bagansiapiapi ( Rohil )

Ujian paket A setara pendidikan sekolah dasar yang diikuti oleh para Nara Pidana di rumah tahanan Bagansiapiapi berlangsung tertib dan aman layaknya ujian disekolah sekolah formal yang dilaksanakan pada hari Jumat (2/7) bertempat di Lapas ( lembaga pemasyarakatan ) Bagansiapiapi yang dijadwalkan selama tiga hari. Para peserta ujian dengan penuh keyakinan menjawab soal yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Riau melalui bimbingan tutor berjumlah empat orang yang berasal dari Lembaga Pendidikan Buta Aksara PKBM ( Pusat Kegiatan Belajar Mengajar ) Matahari yang diketuai oleh Khairul Fahmi. utor tersebut mengajar dan memberi petunjuk bagaimana cara mengisi lembaran jawaban yang penilaiannya menggunakan sistem komputer. Para Napi yang rata rata berumur 29 tahun ada juga kelihatan tersenyum dan bersenda gurau sambil melihat lembaran soal yang dibacanya. Mungkin ada keraguan dibenak para Napi tersebut untuk mengisi lembaran jawaban yang berjumlah 50 soal sebanyak enam bidang study. Apalagi pelajaran tersebut kelihatannya masih awam bagi mereka yang tidak tamat sekolah dasar. ” ada lima belas peserta ujian yang mengikuti ujian untuk paket A sekarang ini,” tutur Jendri (23) yang merupakan salah satu tutor wanita di PKBM Matahari yang dipercayakan Pemerintah Provinsi untuk melaksanakan paket A di Kabupaten Rokan Hilir. ” seharusnya jumlahnya lebih banyak dari sekarang namun karena banyak napi yang sudah dibebaskan makanya hanya sebanyak ini yang bisa ikut,” kata Jendri menambahkan.

Bagi peserta ujian akan diberikan ijazah paket A setara dengan ijazah untuk lulusan sekolah dasar dengan harapan agar para Napi bisa melanjutkan pendidikan mereka ketingkat sekolah yang lebih tinggi dengan mengandalkan ilmu dan ijazah yang mereka peroleh untuk bekal mereka seandainya dibebaskan nanti.

Memang diakui bahwa kualitas dan mutu untuk materi yang diajarkan dan diujiankan tidaklah sebanding dengan sekolah formal, namun hal tersebut setidaknya memberi sedikit harapan kepada para Nara Pidana agar waktu yang terbuang disebalik jeruji bisa dimanfaatkan untuk kegiatan positif baik itu untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dari bidang study yang diajarkan maupun keterampilan yang diberikan oleh lembaga pendidikan dan keterampilan yang yang sebelum ini juga ikut mengambil andil dalam memberikan rehabilitasi sumber daya manusia kepada para Napi di lembaga pemasyarakatan di Bagansiapiapi. Terlepas dari itu manfaat yang diberikan oleh lembaga pendidikan dan ketrampilan tergantung dari para napi tersebut untuk mengembangkan dan mempraktekkannya saat dia bebas nanti dengan tujuan untuk merubah hidupnya kearah kehidupan yang positif atau kembali ke pekerjaan lamanya ( aam )

INDUSTRI PARIWISATA MENJADI ANDALAN DI RIAU


” Terkait Perayaan Ritual Bakar Tongkang Di Bagansiapiapi”

Bagansiapiapi ( Rohil )

Perayaan acara ritual bakar tongkang di Bagansiapiapi dimeriahkan perlombaan sampan kotak yang diikuti sebanyak 60 peserta yang dilaksanakan pada hari senin (29/6) di KM 6 yang bertempat di aliran sungai Rokan menembus desa Jumrah. Sebelum acara dimulai, dihadapan tamu kenegaraan yang terdiri dari Menteri Perikanan dan Kelautan, Ir Fadel Muhammad, Gurbernur dan Wakil Gurbernur Riau, Bupati Rokan Hilir menyampaikan bahwa Kabupaten Rokan Hilir saat ini membuka seluas luasnya akses informasi dan investasi kepada pelaku dunia usaha yang ingin menanamkan modal usahanya di Rokan Hilir. ” Kita memberikan prioritas kepada Investor untuk menanamkan modalnya terutama di Pulau Pedamaran yang ada didepan mata kita sekarang,” Kata Bupati saat mempresentasikan expo Pariwisata dan peluang investasi didepan tamu kenegaraan di Cafe H. Ujang yang berlokasi di seberang Pulau Pedamaran.

Dalam sambutan Gurbernur Riau, H. Rusli Zainal, SE mengatakan bahwa Pemprov merasa terhormat dengan diundangnya mereka untuk menghadiri perayaan acara bakar tongkang yang sebelumnya didahului dengan acara perlombaan sampan kotak. Menurut Gurbernur, Provinsi Riau direncanakan akan menjadi pusat kebudayaan melayu terutama untuk Kabupaten Rokan Hilir dimana selain memprioritaskan pembangunan dibidang industri juga akan dikembangkan sektor pariwisata. Menurut Gurbernur, Ritual Bakar Tongkang merupakan satu satunya yang ada di Rokan Hilir dan tidak terdapat di daerah manapun di dunia ini.

Dalam kesempatan itu, pada penyampaian pidato menteri Perikanan dan Kelautan, Ir Fadel Muhammad, mengatakan bahwa ada tiga tujuan atas kehadirannya di Rokan Hilir yakni yang pertama bahwa ia ingin melihat secara langsung acara bakar tongkang yang selama ini cuma dilihat di media elektronik dan juga ia baca di media cetak. Menurut beliau perlombaan sampan kotak agak mirip dengan acara lomba perahu kora kora di Maluku.

Adapun tujuan kedua adalah ia ingin melihat dari dekat ketenaran Bagansiapiapi yang pernah ia dengar sebelumnya dibangku sekolah. Menurutnya dari buku yang pernah ia baca bahwa dahulu Bagansiapiapi merupakan penghasil dan produksi ikan yang cukup besar. Ketenaran Bagansiapiapi dalam produksi ikan sampai kedunia Internasional. Setelah itu tujuan ketiga yakni untuk menemui masyarakat Rokan Hilir secara langsung untuk duduk bersama menentukan konsep dalam pembangunan. Dalam kesempatan itu, menurut beliau keinginan dari kementrian dan kelautan juga ingin mengembalikan kejayaan Rohil dimasa lalu dengan melihat potensi yang ada di Rokan Hilir dan membuat konsep baru dengan membuat Bagansiapiapi sebagai kota Megapolitan. Seusai acara, dalam kesempatan itu Menteri Perikanan dan Kelautan juga diberi kehormatan oleh Lembaga Adat Melayu Rokan Hilir dan pada hari itu juga dilakukan penandatanganan pembangunan gedung Pos Angkatan Laut yang ditanda tangani oleh Bupati Rokan Hilir, H. Annas Maamun dan Kepala Staff TNI Angkatan Laut, Agus Suhartono., SE.

Pada sorenya, sekira jam 14.00 Wib, dilaksanakanlah acara puncak pembakaran miniatur Kapal Tongkang. Para kaum ethnis Tionghoa yang datang dari penjuru negeri pulang kekampung halaman, Bagansiapiapi untuk ikut merayakan ritual tersebut dengan harapan ingin melaksanakan sembahyang untuk mendapatkan berkat, keberuntungan, kemudahan rezeki, sekaligus menyampaikan pesan sejarah. Mereka tumpah ruah kejalan melaksanakan ritual sembahyang, bakar hio, bakar kim, juga ikut dalam iring-iringan tongkang ke lokasi pembakarannya di Jalan Perniagaan ujung Bagansiapi- api yang langsung pembakarannya dipimpin para tokoh ethnis Tiong Hoa. ( Aam )

PANSUS DPRD LAKUKAN PARIPURNA RANPERDA KECAMATAN PEKAITAN


Bagansiapiapi ( Rohil )

Pada rapat paripurna ke VII tentang penyampaian rancangan peraturan daerah dalam pembentukan kecamatan pekaitan dilaksanakan pada hari jumat (12/6 ) di gedung DPRD Kab Rokan Hilir yang dihadiri oleh para Staf Ahli, Ketua KPUD, Kepala Dinas, dan Anggota DPRD Kab Rokan Hilir.

Dalam laporannya, Ketua Fraksi Partai Golkar, Darwis Syam menyampaikan bahwa untuk dapat dibentuk suatu kecamatan didaerah Kabupaten/Kota cukup hanya mempunyai pedesaan / kelurahan sebanyak 4 ( empat ) desa/kelurahan dan berpenduduk lebih kurang 7000 jiwa. Sementara menurut PP Nomor 19 Tahun 2008 persyaratan tersebut diperketat dengan mengemukakan persyaratan adminsitratif, tekhnis dan fisik kewilayahan.

Adapun dasar pembahasan pembentukan kecamatan pekaitan yakni berpedoman pada surat keputusan pimpinan DPRD No KPTS 106 tahun 2010 tentang pembentukan Panitia khusus DPRD Rohil untuk pembahasan rancangan peraturan daerah ( Ranperda ) tentang pembentukan kecamatan pedamaran tanggal 09 april 2010. dalam surat keputusan itu juga pimpinan DPRD telah mengamanahkan kepada Pansus untuk melakukan pembahasan terhadap pembentukan kecamatan pekaitan dan memberikan laporan hasil laporan dalam rapat paripurna dewan.

Pembentukan kecamatan pekaitan yang diprakarsai oleh komponen masyarakat dari 10 ( sepuluh ) kepenghuluan yaitu kepenghuluan pedamaran, pekaitan, Teluk Bano II, Rokan Baru, Sungai besar, Suak Air Hitam, Suak Temenggung, Kubu I, Karya Mulyo Sari dan Rokan Baru Pesisir yang pada dasarnya sudah mengajukan surat kepada Camat Bangko pada tahun 2003 dengan nomor Surat 100/PEM/2002/1743 dimana surat tersebut mewakili masing masing penghulu dan ditujukan juga kepada Bupati Rokan Hilir pada tanggal 25 maret 2003. dari dasar surat tersebut kemudian DPRD membuat pansus dan telah melaksanakan rapat internal dengan mengumpul data dan membagi tugas. Selain itu pansus juga bekerja mengadakan rapat dengan Pemda Rohil, melakukan kunjungan disepuluh kepenghuluan, konsultasi dengan Gurbernur Riau yang didampingi Asisten I Kepala Biro Sekretariatan daerah propinsi Riau, Rapat finalisasi penyusunan dan pembahasan Ranperda antara Pansus DPRD dengan Pemda Rohil serta melakukan konsultasi untuk yang kedua kali dengan Gurbernur tentang perubahan nama rencana pembentukan kecamatan yang semula dari Pedamaran dirubah menjadi Pekaitan.

Sesuai dengan peraturan pemerintah No 19 tahun 2008 yang dinyatakan pada pasal 3 bahwa syarat administratif pembentukan kecamatan minimal harus menyelenggarakan pemerintah minimal 5 ( lima ) tahun. Selain itu adanya persetujuan dari BPK dan forum komunikasi kelurahan diseluruh wilayah kecamatan, persetujuan dari kepenghuluan dan kelurahan yang akan dijadikan kecamatan baru serta rekomendasi Gurbernur. Untuk persyaratan tekhnis diantaranya jumlah penduduk, luas wilayah, rentang kendali penyelenggaraan, aktivitas perekonomian dan ketersediaan sarana dan prasarana.

Bila berpedoman pada pasal 3 peraturan pemerintah no 19 tahun 2008 pembentukan kecamatan belum bisa memenuhi syarat fisik kewilayahan karena ada tiga kepenghuluannya yang masih muda yakni kepenghuluan kubu 1, Rokan Baru pesisir, dan kepenghuluan karya mulyo sari. Namun peraturan pemerintah memberikan pengecualian dari pasal 8 bahwa pemerintah kabupaten/kota dapat membentuk kecamatan diwilayah yang mencakup satu atau lebih pulau yang persyaratannya dikecualikan dari persyaratan sebagaimana dimaksud pasal 3 dengan pertimbangan untuk efektifitas pelayanan dan pemberdayaan masyarakat dipulau pulau terpencil dan terluar. Selain itu didalam pasal itu juga menyebutkan bahwa pembentukan kecamatan yang dimaksud pada ayat (1) harus terlebih dahulu mendapat persetujuan gurbernur sebagai wakil pemerintah. Sehingga Panitia Khusus DPRD Rohil bersama sama dengan pemerintah daerah yang diwakili oleh Asisten Tata Pemerintahan ( Asisten I ) bagian Pemerintahan dan Bagian hukum sekretariat daerah kabupaten rohil menyepakati bahwa dasar hukum pembentukan kecamatan pekaitan adalah pasal 8 dan 9 peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2008.

Penetapan tersebut berdasarkan fakta dilapangan bahwa daerah rencana kecamatan pekaitan merupakan daerah terisolir dan tertinggal. Kondisi daerah seperti inilah yang menyebabkan kesepuluh kepenghuluan tersebut mengalami keterlambatan informasi dibidang pemerintahan dan administrasi. Padahal menurut konsep pemerintahan yang baik ( good governance ) pemerintahan yang baik itu adalah pemerintah yang dapat memeberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakatnya, untuk itu pemekaran kecamatan pekaitan ini sangat perlu dilakukan demi terlaksananya efektifitas dalam pelayanan masyarakat dalam pembangunan daerah.

LAPAS BAGANSIAPIAPI BERIKAN PELATIHAN KEPADA NAPI


Bagansiapiapi ( Rohil )

Sebagai salah satu bentuk kepedulian dalam mendukung peningkatan rehabilitasi kualitas sumber daya manusia, lembaga pelatihan Eka Jaya yang berdomisili di Pekanbaru bekerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan Bagansiapiapi, melakukan pelatihan montir sepeda motor yang langsung dibimbing oleh instruktur berpengalaman dari lembaga pendidikan dan pelatihan Eka Jaya Pekanbaru yang rencananya dilakukan selama dua minggu yang dimulai pada hari jumat (12/6) bertempat di Lapas Rutan Bagansiapiapi
Sunaryo ST menyampaikan agar Pelatihan ini diikuti dengan tekun, agar dapat bermanfaat dan dipergunakan oleh narapidana. Diharapkan setelah bebas, para narapidana bisa mengembangkan keterampilannya dan tidak mengulangi lagi perbuatan buruknya.
Sulardi, BcIP,SH, Kepala Lapas Bagansiapiapi sangat berterimakasih kepada Eka Jaya yang telah peduli kepada narapidana, khususnya di Lembaga Pemasyarakatan yang dipimpinnya. ”Kami sangat berterimakasih atas kegiatan pelatihan ini, sehingga pelatihan ini bisa berguna bagi narapidana setelah bebas nantinya” ujar Sulardi.
Salah seorang Narapidana perserta pelatihan Montir, sangat senang sekali adanya pelatihan dari Eka Jaya . ” saya sangat senang sekali, karena saya berniat setelah bebas dari LP ini, bisa buka usaha. Makanya saya mengikuti pelatihan ini” ungkapnya senang.
Menurut Kepala Lembaga Pemasyarakatan Bagansiapi api. Sulardi,Bc,IP,SH bahwa tujuan dari pelatihan tersebut dilakukan untuk melatih kemandirian kepada Nara Pidana yang akan dibebaskan dalam waktu dekat serta melatih jiwa wirausaha untuk dibekali keterampilan agar para mantan Napi tidak menutup diri ditengah tengah masyarakat.

Sebagai lembaga pelatihan dan keterampilan yang berpengalaman, EKA JAYA sudah beberapa kali ditawarkan untuk dijadikan partner oleh lembaga pemasyarakatan yang ada di Propinsi Riau seperti LP Siak Pekanbaru dengan instruktur yang berkompenten dengan memberikan pelatihan yang bermutu dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan dunia kerja agar para NAPI setelah dibebaskan langsung bisa terserap di pasar tenaga kerja dan tidak bingung dalam menghidupi kebutuhan hidupnya setelah dibekali dengan ilmu yang siap akan diaplikasikan setelah para NAPI tersebut dibebaskan.

Menurut Sunaryo ST dan Wahyu ST, jumlah peserta yang mengikuti pelatihan di Lapas BAgansiapiapi untuk tahap ini berjumlah 15 orang. ” setelah di Lapas Bagansiapiapi kami juga akan memberikan pelatihan di Lapas Bengkalis,” tutur Wahyu ST yang juga merupakan staf pengajar di Universitas Muhammadiyah Riau ( UMRI ) di Pekanbaru. Menurut Wahyu, selain pelatihan Montir mereka juga memberikan pelatihan seperti Tata Boga, membuat Handycraft dan Tekhnisi Komputer dan Alat alat elektronik.(aam)

HALAU KUNTILANAK, WARGA LAKUKAN ATIB BERJALAN


Bagansiapiapi ( Rohil )

Kehebohan adanya kuntilanak begentayangan di Jalan Utama Gg Usaha II membuat warga melakukan atib berjalan ( berzikir sambil berjalan : Red ) pada hari minggu ( 30/5 ) yang dipusatkan di mesjid At Tabiin RT 03 Kelurahan Bagan Barat Kec Bangko dan menuju ke laut pelabuhan Bagansiapiapi dengan tujuan untuk mengusir kuntilanak yang bergentayangan akhir akhir iniyang meneror warga yang bermukim di Gg Usaha II.
Dari surat edaran yang dikeluarkan oleh Ketua RT 03 bahwa setiap mushalla mengutuskan jemaatnya untuk berpartisipasi dalam acara Atib berjalan yang dipandu oleh Khalifah Nasruddin, Ustad Ibrahim Ahmad dan Khalifah Nazar N.

Rencana disepanjang jalan yang akan dilalui jemaat yang akan melakukan atib berjalan, para warga tempatan sudah menyediakan makanan didepan rumah masing masing untuk memberi makan jemaat atib berjalan serta tidak lupa warga juga meletakkan padi yang bertujuan untuk dilemparkan kelaut sebagai tanda mengusir roh jahat.

Menurut pengakuan dari warga, salah seorang polisi Perairan yang kantornya berdekatan dengan Gg Usaha II, sempat memanggil dan menanyai saksi mata yang pernah melihat penampakan dari Kuntilanak karena hal itu dilakukan karena selama ini warga merasa ketakutan dan resah atas cerita orang orang tersebut. Dari cerita Ketua RT 03 Gg Usaha II, Batrim (58) kepada Riau Pesisir bahwa warganya yang bernama Hamida ketika tidur ia seperti di gelitik seseorang yang berperawakan perempuan dengan tampang menyeramkan. Menurut cerita Hamida, wanita tersebut bercirikan mata merah nyalang, berbaju kelabu dan rambutnya digulung keatas mirip orang menggunakan sorban.

Menurut informasi yang dihimpun, kuntilanak itu sering nangkring di bahwa pokok inai. Kesaksian itu juga dipertegas oleh Yonggi, warga ethnis Tiong hoa yang tinggal di Jalan Pembangunan berdekatan di Gg Usaha II. Ia bercerita ketika mau ke WC, ia melihat cewek bergantungan di pokok berombang dan seketika itu juga ia urung untuk membuang hajat. Warga bernama Anto Maksum yang mempunyai anak perempuan sedang mengandung bayi juga diduga ikut menjadi korban dari penampakan Kuntilanak tersebut. janin yang dikandungi anak perempuan Anto dikhabarkan hangus dalam kandungan dan meninggal. Ia juga sempat kesurupan dengan mengatakan ”PULANGKAN ANAK AKU”.

Penampakan kuntilanak yang hampir mendekati dua minggu membuat warga tidur lebih awal. Tapi malam itu, Jeff, siswa SMA Rokan entah mengapa begadang sampai tengah malam. Dari pengakuan Jeff bahwa ia sempat mengucapkan dari mulutnya rasa penasarannya dengan tampang kuntilanak. Seketika itu juga diluar terdengar suara lolongan anjing panjang dan dengan reflek Jeff berdiri untuk melihat apa yang terjadi diluar. Namun apa lacur, matanya terpaku melihat sesosok wanita berbaju putih dengan rambut panjang serta kaki yang tidak menyentuh ketanah. Matanya merah melotot memandang Jeff dengan wajah marah. Kejadian tersebut berlangsung selama setengah jam dan membuat teman jeff menyusulnya keluar dan ketika melihat temannya sedang berdiri terpaku secara serta merta ia menepuk pundak jeff. Spontan Jeff menyikut temannya dan kemudian ia jatuh pingsan. Atas kejadian yang menimpanya malam itu, Jeff demam selama tiga hari dan tidak mau bersuara.

Khalifah Nasruddin menduga bahwa kejadian yang menimpa warga ditempat kediamannya tidak terlepas dari akibat pergaulan bebas yang terjadi disekitar lingkungannya. ”Anak anak muda sekarang sudah bergaul bebas tanpa ada teguran dari orang tua terutama di Pelabuhan Nelayan,” tutur Khalifah Nasrudin. Menurutnya Atib berjalan dilakukan untuk mengusir penyakit secara umum namun yang terjadi adalah penyakit secara pribadi maka cukup dilakukan di Mesjid saja. Ia juga mengaku ketika sedang tidur ia bermimpi didatangi Kuntilanak yang mau mencekiknya namun saat terbangun kuntilanak itu terbang seperti angin. ( aam )

NARKOTIKA GOLONGAN 1 DIMUSNAHKAN


Bagansiapiapi ( Rohil )

Pemusnahan barang bukti berupa ganja kering dilaksanakan didepan kantor Mapolsek Bangko pada beberapa waktu yang lalu dihadiri olej Wakapolsek Bangko, IPTU Kamaruddin Tambak, anggota DPRD Rohil, Rasmali,SH dan ketua Badan Narkotika Kabupaten Rokan Hilir, Suyatno AM.P. dan pengacara, Fitriani SH. Dasar pemusnahan barang harap tersebut mengacu pada surat kepala Kejaksaan Negeri Ujung Tanjung Nomor B-852/N.4.19/E.PP.2/05/2010/ DAN B-861/N.4.19/EPP.2/05/2010 tanggal 17 mei 2010 tentang pemusnahan barang sitaan / barang bukti narkotika jenis daun ganja kering.

Sebelum dimusnahkan ketua BNK, Suyatno AMP menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim Mapolsek Bangko yang telah berusaha menemukan dan menangka pelaku pengedar daun ganja kering serta tekad dari BNK sendiri untuk mendorong kerjasama dari semua lini termasuk insan pers dan masyarakat untuk melapor baik secara lisan maupun tertulis kepada institusi penegak hukum agar semua jenis barang narkotika dan psikotropika bisa ditekan dan dihilangkan peredarannya di Rohil yang secara tidak langsung merupakan basis peredaran Narkotika yang berasal dari lintas selat melaka yang merupakan tempat pengedar narkoba untuk bertransaksi.

Setelah itu pada pembacaan kronologis kejadian yang dibacakan oleh Kanitreskrim Polsek bangko, Jufri SH yang juga merupakan ketua tim operasi penangkapan barang haram tersebut menyebutkan bahwa kejadian bermula pada hari kamis tanggal 06 mei 2010 sekira 18.00 Wib dengan tersangka pelaku Noya Saputra alias Noya bin Nurdin untuk pergi mengambil barang yang diduga narkotika jenis daun ganja kering kerumah sdr Tuah ( yang sekarang termasuk Daftar Pencarian Orang ) di Teluk Pulau Kecamatan Rimba Melintang Kb Rohil dengan jumlah barang sebanyak satu bungkus dengan ukuran Paket besar yang ditaksir berharga Rp 2.250 Juta. Kemudian kejadian tersebut berlanjut pada hari jumat tanggal 07 mei 2010 sekira jam 18.00 dimana tersangka Noya telah menjual dua bungkus paket besar daun ganja kering kepada Ruslan alias Ilan bin Amran yang merupakan temannya dalam menjalankan transaksi barang tersebut dengan harga Rp 350 Ribu perpaket tapi Ruslan cuma memberikan uang sebesar Rp 300 ribu kepada Noya dan Rp 400 ribu masih hutang.

Peredaran barang tersebut sempat tercium Tim Polsek bangko sehingga pada hari sabtu 08 Mei 2010 sekira pukul 03.00 Wib di jalan kecamatan batu 6 kepenghuluan Bagan Punak kec Bangko, Ruslan dibekuk oleh pihak kepolisian sektor bangko setelah melakukan penggeledahan badan dan pada saat itu ditemukan dua puluh bungkus paket kecil disaku celana tersangka yang diduga merupakan narkotika jenis ganja. Tidak hanya sampai disitu saja, Tim Polsek juga melakukan penyidikan dan pengembangan hasil tangkapan tersebut kerumah tersangka Ruslan di jalan Pahlawan Gg Harpira Kel Bagan Timur Kec Bangko dan kembali ditemukan juga empat belas bungkus narkotika jenis daun ganja kering. Selain Ruslan polisi juga melakukan pengembangan dirumah bandar narkoba, Noya yang berada dijalan sekip kel Bagan Hulu untuk mencari barang dan saat itu ditemukan tiga puluh depalan bungkus paket kecil dalam sebuah tas warna hitam bermerk Prada dan dua bungkus paket besar didalam sebuah kotak bermerk MITHACI selanjutnya satu bungkus paket besar dalam sebuah plastik asoy warna hitam yang berisi daun ganja kering.


Kesemua barang haram tersebut dibawa ke Balai POM untuk dilakukan pengujian dan berdasarkan pengujian laboratorium POM tingkat 1 di Pekanbaru tanggal 12 mei yang lalu bahwa contoh tersebut positif daun ganja kering golongan 1 berdasarkan Undang undang RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan berat bersih 340,6 gram. Atas kasus tersebut kedua tersangka telah melanggar pasal 111 ayat (1) dengan ancaman hukuman penjara minimal 4 tahun maksimal 12 tahun denda minimal 800 juta dan maksimal 8 milyar Yo pasal 114 ayat (1) ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun maksimal 20 tahun denda minimal 1 milyar maksimal 10 M ( aam )

PARA PENGUNJUK RASA AJUKAN ENAM TUNTUTAN


Bagansiapiapi ( Rokan Hilir )


Sekitar 40 orang massa mengatasnamakan warga desa Labuhan Tangga melakukan unjuk rasa yang dipimpin oleh Anjo melakukan long march yang berlangsung tertib di halaman kantor DPRD Rokan Hilir pada hari Rabu ( 26/5 ) untuk menyampaikan pengaduan atas nasib yang mereka alami kepada Ketua DPRD dan Bupati Rokan Hilir . ada enam tuntutan yang akan mereka sampaikan kepada Ketua DPRD dan Bupati Rokan Hilir yaitu 1. Copot penghulu labuhan tangga besar, Sdr Hasanuddin karena tidak pro masyarakat, 2. Copot kepala Dusun Mulia Sdr Mias karena terlibat penjualan lahan, 3. Tangkap pelaku penjualan hutan. 4. Amankan satu unit alat berat yang sedang merambah hutan. 5. Lepaskan masyarakat desa Labuhan Tangga yang ditahan di Polsek Bangko . 6. Beri kami kesempatan untuk mencari nafkah dan bekerja seperti biasa di hutan.

Seusai membacakan tuntutan tersebut, para pengunjuk rasa berangsur membubarkan diri dan kembali kedesa mereka dengan menggunakan mobil Pick Up, sedangkan utusan dari para pengunjuk rasa tersebut berusaha menjumpai Bupati Rohil yang sedang ada acara rapat dinas. Dari informasi yang dihimpun bahwa demo tersebut diduga bernuansa politis. Ada oknum yang mencoba untuk menjatuhkan posisi Penghulu Hasanuddin yang sekarang jabatan nya sedang definitif. Ditempat terpisah Penghulu Hasanuddin mengatakan bahwa dia sudah berbuat sesuai dengan prosedur hukum. ” seandainya ada pihak pihak yang tidak senang atas keputusannya, saya siap berada didepan para pengunjuk rasa,” kata Hasanuddin dengan nada tegas.

Akhir akhir ini Tim Polsek Bangko bekerja keras untuk menuntaskan kasus penjualan dan pengolahan kayu tidak berizin. Beberapa orang sudah ditanyai termasuk petugas dinas kehutanan. Selain itu perambah hutan dan pengolah lahan yang tidak melalui prosedur hukum juga sedang mewabah di desa labuhan tangga kecil. Mereka tidak tanggung tanggung menggunakan alat excavator untuk mengolah lahan yang diketahui milik masyarakat tempatan. Memang sangat disesali bahwa selama ini para pengangkut kayu dengan menggunakan gerobak tidak mengetahui bahwa kayu yang mereka bawa siang dan malam dinilai sudah melanggar Undang undang kehutanan. ”Kami hanya bekerja untuk mencari makan, kami tidak tahu bahwa kami sudah melanggar undang undang,” ujar salah satu penarik gerobak dengan tampang yang lugu. ( aam )

DINAS PERIKANAN AKAN LAKUKAN PEMBUDIDAYAAN IKAN


Bagansiapiapi ( Rohil )

Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional berdasarkan Wawasan Nusantara, pengelolaan sumber daya ikan perlu dilakukan sebaik-baiknya berdasarkan keadilan dan pemerataan dalam pemanfaatannya dengan mengutamakan perluasan kesempatan kerja dan peningkatan taraf hidup bagi nelayan, pembudi daya ikan, dan/atau pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan perikanan, serta terbinanya kelestarian sumber daya ikan dan lingkungannya maka diperlukan pembinaan secara intensif kepada nelayan agar pelaksanaan dan pengaplikasian perangkat dan aturan bisa terlaksana dengan baik. Hal itu diterangkan Kepala Dinas Perikanan dan kelautan Kab Rokan Hilir, Drs Rujito Siswoyo kepada Supersi pada hari selasa (25/5) diruang kerjanya.

Sesuai dengan komitmen Bupati Rokan Hilir, H, Annas Maamun agar pulau jemur dikelola dengan baik sesuai dengan potensi yang ada dipulau tersebut maka Dinas perikanan akan berusaha memaksimalkan fungsi dan potensi perikanan yang ada di Kabupaten Rokan Hilir khususnya di Pulau Jemur. Selain itu Dinas Perikanan sudah membentuk tim terpadu yang terdiri dari Angkatan Laut dan Kepolisian perairan dan udara untuk mencegah gangguan yang berasal dari luar maupun dari dalam yang masuk diperairan Rokan Hilir yang sifatnya untuk mengeruk sumber daya alam yang terkandung di laut Rokan Hilir dengan melakukan patroli bersama secara rutin.

Dinas perikanan juga akan membuat keramba ikan dipulau jemur dengan tujuan mengurangi dampak banyaknya pedagang penampung ikan yang datang ke Pulau jemur. ” Kita tidak bisa menafikan dan mencegah kedatangan mereka, karena mereka ( Penampung ikan ; Red ) juga membayar retribusi,” tutur Rujito. Selain itu Dinas perikanan juga akan melakukan survey terhadap Pembudi daya ikan kecil. Hal itu disesuaikan dengan program nasional dengan meningkatkan produktifitas perikanan darat dan laut agar para pembudidaya ikan bisa menjadikan profesi tersebut sebagai mata pencahriannya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Direncanakan ikan yang akan dibudidayakan adalah ikan yang mempunyai nilai ekonomis di pasar tradisional.

Banyaknya para nelayan yang belum mengantongi Surat izin penangkapan ikan, yang disebut juga SIPI yang berupa izin tertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan penangkapan ikan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SIUP, sedikit membuat Rujito pusing. ” Kita tidak bisa memaksa dengan terburu buru kepada para nelayan untuk mengurus izin tersebut, namun kita akan melakukan pembinaan bahwa perlunya izin penangkapan agar mereka tidak terjerat saat razia gabungan,” ujar Rujito dengan lugas. Saat ini Dinas Perikanan juga melakukan penangkaran anak penyu yang sudah mencapai 2000 ekor. Mereka juga sudah melepaskan tukik kelaut lepas dengan jumlah yang banyak. Dipulau jemur yang banyak disinggahi adalah jenis penyu hijau (Chelonia mydas) . karena jumlah tukik ( Anak penyu ) yang semakin banyak maka Dinas perikanan membangun bak penangkaran yang 90 % sudah selesai dikerjakan. Direncanakan ikan yang akan dibudidayakan adalah ikan yang mempunyai nilai ekonomis di pasar tradisional. Untuk melindungi habitat dipulau jemur maka ada wacana akan menjadikan pulau jemur sebagai pulau konservasi ( Aam )

MASYARAKAT MENAGIH JANJI PT SIANDORA SERAYA


” Terkait Penyerahan Kebun Kelapa Sawit Pola Plasma”

Bagansiapiapi ( Rohil )

Puluhan orang mendatangi kantor DPRD pada hari senin (24/5) untuk menindaklanjuti atas keluhan yang telah mereka adukan sebelumnya di Kantor DPRD Rokan Hilir mengenai permasalahan penyelesaian pembangunan perkebunan sawit dengan system Pola Plasma/KPPA antara masyarakat dengan pihak PT Siandora Seraya yang sudah beroperasi selama 11 tahun di desa Bentaian kecamatan Batu Hampar Kab Rokan Hilir. Dari surat yang dikeluarkan oleh Pihak perusahaan, PT Siandora Seraya yang ditandatangani Edi Sudianto ditujukan kepada Camat Batu Hampar memberitahukan bahwa Pihak perusahaan meminta supaya Camat Batu Hampar memberikan bantuan kepada Tim penyelesaian yang telah dibentuk oleh desa dan Upika setempat yang ada di kecamatan tersebut untuk ikut mendukung tim dalam memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa PT Siandora Seraya sedang berusaha memulai langkah baru dengan manajer yang baru ditunjuk untuk mewujudkan pembangunan kelapa sawit yang diperuntukkan bagi masyarakat Desa Bentaian dan Bentaian Hilir yang terakomodir dalam wadah Koperasi Datuk Dewa Pahlawan.

Sementara itu Pihak Perusahaan juga mengakui akan lambannya manajemen mereka atas permasalahan Pembangunan kelapa sawit Pola Plasma / KPPA disebabkan beberapa kendala diantaranya mereka akan menginventarisir ulang lahan yang berpotensi yang masih dibuka, melakukan pengukuran bersama terhadap lahan yang tidak bermasalah, tumpang tindih dan kondisi arealnya. Selain itu Pihak perusahaan juga berencana akan melakukan pendataan dan evaluasi / penilaian terhadap sisa tanaman yang masih ada apakah dalam pertumbuhan baik dan masih dapat dipertahankan atau akan ditanam ulang. Agar perkebunan sawit bisa berjalan dengan baik pihak perusahaan juga akan memperbaiki infrastruktur, menanam kembali / tanam ulang, penyisipan dan merekondisi atau rehabilitasi tanaman yang masih tersisa.

Atas permasalahan yang dihadapi oleh Pihak Perusahaan, masyarakat yang masuk dalam daftar pembagian lahan seluas 1080 Ha yang pernah dijanjikan oleh Pihak Perusahaan tampaknya tidak mau tahu akan keluhan PT Sindora Seraya. Tuntutan masyarakat mengacu pada surat perjanjian antara PT Sindora Seraya dengan masyarakat yang di saksikan oleh tokoh masyarakat serta Ketua Komisi A dan Komisi B DPRD Rohil. Sedangkan dipihak perusahaan ikut menandatangi surat tersebut adalah Direktur Utama dan Manager Umum. Isi perjanjian tersebut antara lain PT Siandora Seraya akan membantu masyarakat untuk menanam /membuat kebun kelapa sawit pola KPPA masyarakat bentaian yang dibantu oleh koperasi Datuk Dewa Pahlawan sebanyak 540 KK yang luasnya 1080 Ha. Selain itu dalam perjanjian juga menyebutkan bahwa apabila dalam masa pembangunan kebun pola KKPA dalam jangka waktu satu tahun tidak terselesaikan, maka Pihak perusahaan memberikan kebun inti kepada masyarakat sebanyak 1080 Ha sedangkan hasil dari kebun ( Tandan Buah Segar ) dipanen oleh anggota KKPA / Masyarakat. Selain itu dalam perjanjian itu juga menyebutkan bahwa dalam proses pembangunan dan penanaman dimulai lahan inti yang diserahkan oleh Pihak PT Siandora Seraya kepada Pola KKPA seluas 582,393 Ha dan dilanjutkan kepada lahan yang diserahkan oleh desa seluas 497,607 Ha untuk KKPA masyarakat Bentaian.

Namun berdasarkan perjanjian yang telah dibuat serta realisasi penyerahan dari PT Siandora Seraya kepada masyarakat sampai saat ini belum juga kunjung didapat. Padahal menurut Amiruddin, K yang merupakan salah satu tokoh masyarakat desa bentaian bahwa semua biaya yang dikeluarkan oleh PT Siandora Seraya selama mengolah lahan tersebut menjadi Perkebunan Sawit Plasma merupakan hutang koperasi dan masyarakat dan koperasi siap menyelesaikan apabila terjadi permasalahan lahan. Tapi, sejak PT Siandora Seraya memetik keuntungan atas pengolahan lahan saat mulai tanam dan saat berbuah ( TBS ) pada tujuh tahun yang lalu, baik koperasi maupun masyarakat sampai saat ini belum pernah menerima serupiah pun hasil dari pengolahan kebun sawit atas lahan milik mereka dan merupakan hal yang wajar apabila masyarakat meminta hak mereka dengan mengadu ke kantor DPRD walaupun datang kekantor wakil rakyat tersebut sudah puluhan kali. (aam)

BUPATI RESMIKAN PEMBUKAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN II


” Diikuti 216 Peserta Lulusan CPNS Dari Pelamar Umum T.A 2009”

Bagansiapiapi ( Rokan Hilir )

Pada acara pembukaan pendidikan dan latihan Pra Jabatan golongan II CPNS dilingkungan Kabupaten Rokan Hilir pada hari senin tanggal (24/5) bertempat digedung serba guna diikuti oleh peserta sebanyak 216 orang yang merupakan lulusan CPNS yang mendaftar dari pelamar umum yang lulus beberapa waktu yang lalu. Pada acara tersebut turut juga dihadiri oleh semua kepala Dinas, Asisten, serta dari unsur legislatif yang diwakili oleh Wakil ketua DPRD, Drs Jamiluddin.

Pada pidato Bupati Rokan Hilir yang dibacakan oleh Asisten bidang Pemerintahan, Drs Surya Arpan M.Si mengatakan bahwa seorang PNS haruslah mempunyai persyaratan kompetensi sesuai dengan standar kepegawaian. Dengan kata lain CPNS harus lulus diklat yang akan diikuti peserta dengan baik. Dalam pidato tersebut, Bupati juga berpesan agar para peserta lebih fokus mengikuti diklat dan dengan widyaiswara. Pekerjaan sebagai PNS masih merupakan idaman dari masyarakat. Dari 12 ribu pelamar yang lulus hanya bagian kecil dari peserta pelamar yang berhasil masuk menjadi PNS tahun anggaran 2009 yang lalu. Tanggung jawab untuk mentransfer ilmu, sharing pengalaman dan interaksi saling mendukung untuk menguatkan komitmen aparatur negara dengan menekankan kerjasama dalam mengikuti diklat merupakan suatu keharusan agar tercapai kedisiplinan dan keterbukaan dan terus dikembangkan dalam kehidupan sehari hari.

Pidato singkat Bupati yang didengar dengan seksama oleh Calon Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Kabupaten Rokan Hilir juga menekankan kepada CPNS agar untuk selalu mengikuti perkembangan tekhnologi informasi dengan cara membangun kerangka berpikir, bersikap dan berprilaku profesional dan berwawasan global. Permasalahan yang sosial yang cendrung semakin berkembang seperti kemiskinan, bencana sosial dan lainnya, menuntut kesiapan dan kesigapan pelayanan yang profesional. Oleh karena itu Diklat merupakan solusi bagi upaya peningkatan kinerja pegawai untuk menampilkan citra pemerintah yang baik. Para peserta juga akan diberikan pelatihan dan gambaran bagaimana membuat tim yang solid dalam menghadapi tugas tugas dengan disiplin yang tinggi.

Dalam aturan telah ditetapkan bahwa CPNS yang baru diangkat menjadi pegawai tetap harus lulus latihan pra jabatan dan jika tidak lulus dapat diberikan kesempatan untuk mengulang satu kali lagi. Berdasarkan PP 30 tahun 1980 tentang disiplin PNS, CPNS jangan melanggar disiplin yang berindikasi sedang, lebih lebih berat, karena apabila sudah termasuk pelanggaran disiplin tersebut maka akan diberhentikan. Diklat Pra Jabatan CPNS gol II ini akan dilaksanakan selama 12 hari yang anggarannya dibebankan pada APBD tahun 2010. ( aam )

It's me

It's me

Jemur Island

Jemur Island

Menikmati Keagungan Tuhan

Menikmati Keagungan Tuhan

Lomba Tradisional Sampan Lopap

Lomba Tradisional Sampan Lopap
pacu sampan lopap

Potret

Potret
Masyarakat Bagan
Negeri Seribu Kubah

Gallery

Hai Sobat! Selamat Datang Di Jalan Perwira Bagansiapiapi