BAGANSIAPIAPI - Ketua DPRD ROkan
HIlir, Nasruddin Hasan merasa merasa prihatin dengan minimnya honor untuk
tenaga pendidik. Nasruddin menilai honor Rp 700 ribu per bulan yang diterima
oleh guru sangat tidak tidak wajar dan tidak mencukupi untuk kebutuhan
sehari-hari. "Bahkan untuk transport saja kurang," ujarnya kepada
Posmetro Rohil disela acara perayaan HUT Posmetro Rohil diruang kerjanya.
Menurut dia, guru seharusnya
mendapatkan porsi upah yang cukup dari pemerintah. Karena bila dilihat beban
pekerjaannya cukup berat. "Memang pemerintah mempunyai rencana untuk
menaikkan upah sesuai dengan UMK. Namun rencana itu harus disertai tidak
menerima lagi tenaga honor guru pada masa yang akan datang," kata
legislator dari Partai Golkar itu.
Nasruddin mengungkapkan, jumlah
tenaga honor guru pada saat ini hampir mencapai 6000 orang. Jika dikalkulasikan,
pengeluaran untuk belanja honor tersebut sebanyak Rp 9 Miliar sebulan. "
Jadi kalau setahun mencapai Rp 109 Miliar," sebutnya. Lanjutnya lagi,
angka sebanyak itu baru hanya sebatas untuk biaya honor tenaga pendidik. Jika
ditambah dengan tenaga honor di pemerintahan serta ditambah kesra PNS, jumlah
itu pastilah membengkak.
Kemudian, katanya, kita juga tidak
bisa melupakan tugas guru yang berada diyayasan, madrasah, dan juga PAUD.
Mereka juga berhak menerima honor yang dibantu dari pemerintah. Untuk itu,
mendongkrak honor daerah haruslah melalui pertimbangan dan komitmen dari
pemerintah untuk tidak menerima tenaga honor lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar