Minggu, 05 November 2017
Mari Menulis Agar Mereka Tahu Siapa Kita.
Senin, 24 Oktober 2016
Video Kemiskinan Keluarga Joni Hingga Mereka Makan Buah Tembatu
Untuk mendapatkan buah ini, sang Ayah bernama Ijon (45) dan istrinya Tina (34) terpaksa harus meninggalkan anaknya Centi berumur 4 tahun serta bayinya Agung yang masih berumur 8 bulan didalam buaian. Mereka hidup didalam gubuk tua dekat hutan bekas parit pembekoan didanau janda gatal diKepenghuluan Bagan Jawa Pesisir, Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Bahkan, mereka terpaksa meninggalkan anaknya dengan segala resiko ancaman dari binatang buas dari pagi hingga jelang tengah hari hanya sekadar mencari buah tembatu didalam hutan untuk dimakan.
Ketika ditemui, centi kecil sedang mengayunkan adiknya yang lelap tertidur dalam buaian. Kondisi kainnya sudah dalam keadaan basah serta lembab. Gubuk yang mereka tempati seluas tiga hasta hanya menggunakan penyangga tiang kayu kecil. Lantai kayunya yang terbuat dari papan bekas, mereka peroleh dari sisa sisa bangunan yang sudah tak terpakai. Itupun sudah dalam kondisi lembab akibat terpaan angin kencang disertai hujan deras beberapa hari belakangan ini. Apalagi, atap dan dinding gubuknya yang terbuat dari pohon nipah yang kondisinya sudah berlobang. Mirisnya, samping tempat tidur mereka, terdapat tungku kayu yang mudah terbakar.
" Tengah malam saat hujan lebat, terpaksa kami duduk berhimpitan dibawah atap seng yang tidak bocor. Yang kami khawatirkan hanya bayi kami karena air hujan menerpa wajahnya ketika sedang tidur dalam buaian," Tutur Joni dengan logat melayu yang kental usai pulang membawa beberapa tandan buah tembatu dari hutan.
Kondisi ekonomi keluarga Joni semakin terpuruk akibat pasang mati dipesisir laut sungai Rokan. Sebagai buruh pencari kerang, mereka sangat bergantung dengan hasil penjualan kerang yang mereka peroleh tiap hari. Artinya, jika tidak bekerja, mereka tidak mendapat upah pada hari itu. Kondisi itu tidak bisa dipastikan mengingat pasang mati bisa berlangsung selama seminggu. Pernah terpikir baginya untuk mandah ke pulau barkey untuk mencari kerang selama empat hari. Namun urung dilakukannya karena tidak sampai hati meninggalkan anak dan istrinya dihutan.
Hari itu, mereka hanya makan rebus sayur kangkung yang mereka petik dari pinggiran sungai pembekoan. Mereka juga mengambil daun cekuo untuk mencegah demam. Tidur dalam gubuk ditengah hutan, hawa dingin dan gigitan nyamuk menjadi santapan mereka tiap malam. Dan kondisi itu sudah mereka alami selama 7 tahun sejak mereka menempati gubuk itu.
" Kalau pakai obat nyamuk tak mempan. Apalagi sekarang musim hujan. Jadi kami harus makan daun cekuo agar jangan sampai demam," Ujar Tina dengan mata berkaca kaca.
Pernah mereka bermimpi untuk memperoleh bantuan rumah layak huni dari pemerintah. Namun mereka mengaku sering was was memikirkan biaya untuk mengurus Kartu Keluarga dan KTP, akhirnya, rencana itu mereka kubur dalam dalam. Impian mereka hanya sebatas mimpi indah yang tidak pernah terwujud hingga saat ini.
Rusak Dimakan Usia, DPRD Rohil Minta Disdik Perbaiki Dua Sekolah
BAGANSIAPIAPI - Memiliki sekolah standar yang layak sebagai sarana belajar mengajar sudah menjadi impian pihak sekolah SDN 002 dan SMAN 3 Kepenghuluan Sintong Pusaka, Kecamatan Tanah Putih Sedinginan, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Namun sejak bangunan itu berdiri, belum ada sentuhan bantuan dari Pemerintah untuk mengatasi kerusakan bangunan yang ada.
Dihadapan anggota DPRD Rohil, pihak sekolah mengutarakan bahwa proses belajar mengajar sempat terganggu mengingat bangunan sekolah sudah mengalami kerusakan parah karena dimakan usia. Misalnya, SDN 002 yang dahulu namanya Sekolah Rakyat (SR) yang dibangun pada tahun 1970, dinding bangunan kayu tersebut sudah lapuk dimakan rayap. Yang membuat pihak sekolah merasa iri, tetangga mereka SDN 003 berdiri cukup megah dan hampir tiap tahun mendapat bantuan pemerintah.
" Ini pasti terjadi miss komunikasi. Mungkin dikira orang Dinas Pendidikan bangunan SDN 002 masih satu paket dengan SDN 003. Ini akan kita bicarakan kepada pihak dinas melalui APBD Perubahan agar segera diperbaiki," Kata ketua DPRD Rokan Hilir, Nasruddin Hasan, Senin (24/10/2016).
Demikian juga dengan kondisi SMAN 3 Sintong, Nasruddin mengungkapkan, atap yang bocor harus segera diperbaiki mengingat hampir setiap ruang kelas sudah dalam kondisi rusak atap dan plafondnya. Menurutnya, SMAN 3 memang pernah mendapat bantuan dari dana Block Grant tahun 2007 dan 2008. Demikian juga bantuan dari Pemkab untuk pembangunan lapangan upacara. Tapi, bantuan pemerintah untuk dana rehab kelas dan penambahan kelas memang tidak ada hingga kini.
Dibujuk Maling Peralatan Bengkel, 2 Orang Jadi Tersangka Dan 2 Orang Lagi Masih Buron
BAGANSIAPIAPI - Polsek Bangko Bagansiapiapi merilis dua tersangka kasus tindak pidana pencurian peralatan mesin bengkel yang melibatkan SHR alias Irul dan JP alias Jr. Kedua tersangka tersebut, berdiri dibelakang barang bukti berupa 2 mesin genset, 2 unit bor duduk, 2 unit gerenda potong besar, 2 unit gerenda potong kecil dan 2 unit bor tangan serta mesin las. Ditaksir, nilainya mencapai Rp 30 Juta.
Pantuan GoRiau.com, SHR ditampilkan ke Publik dalam kondisi sudah dalam keadaan terborgol. Sedangkan JP alias JR diinapkan diruang tahanan mengingat usianya masih dibawah umur.
" Kita masih memburu dua pelaku lainnya yang berstatus DPO. Pelakunya ada empat orang," Kata Kapolres Rokan Hilir, AKBP Henry Posma Lubis,S.Ik melalui Kapolsek Bangko, AKP Agung Triadi diruang Media Centre Polsek Bangko, Rabu (12/10/2016).
Selama rilis, SHR hanya tertunduk dan bola matanya melirik ke arah barang bukti yang berhasil diamankan oleh petugas.
"Rencana mau kamu jual kemana barang curian ini," Tanya Kapolsek. "Belum tau pak" Jawab SHR.
Dalam kasus ini, selain dua pelaku yang sudah diamankan, Reskrim Polsek Bangko juga telah menetapkan dua orang tersangka yang masih berstatus buron. Keduanya adalah IP dan RK. Dalam aksinya, IP mempunyai peranan untuk mengeluarkan barang curian dengan membujuk JP menggunakan mobil pickup L300.
Mobil tersebut diparkir dibelakang bengkel dan melalui tersangka RK dan SHR, mereka mengeluarkan barang tersebut melalui pintu belakang dan melarikannya ke Duri.
Mereka berhasil ditangkap pada tanggal 11 Oktober 2016 sekira jam 01.00 Wib setelah polisi melakukan pelacakan dan ketahuan posisi mereka sedang berada di Jalan Lintas Kulim Sumatera Utara.
Dalam keterangannya, Kapolsek menyebutkan, kedua tersangka dapat dikenakan pasal 363 ayat (1) ke 3, ke 4, dan ke 5 KUHPidana, sementara JP yang masih dibawah umur di JO kan ke pasal 32 UU RI No 11 tentang sistem peradilan anak. (Amr)
Bangun Rumah Layak Huni Nelayan, Rokhmin Dahuri : Lokasinya Sangat Bagus
BAGANSIAPIAPI - Potensi perikanan terutama perikanan laut di Bagansiapiapi secara ekonomi masih menjanjikan untuk dikembangkan. Bahkan, pemerintah berencana akan menyediakan fasilitas perumahan bagi nelayan tradisional dan juga tempat pelelangan ikan dibagansiapiapi.
Mantan menteri perikanan dan Kelautan yang juga ketua bidang Kemaritiman Partai PDI Perjuangan, Rokhmin Dahuri, menyatakan ketertarikannya dengan meninjau langsung lokasi rencana pembangunan rumah layak huni dikampung baru, kelurahan Bagan Hulu, Bagansiapiapi, pada hari Senin (17/10/2106).
Kunjungan ini merupakan kali kedua setelah dirinya juga melihat potensi keramba apung di Pulau Jemur yang berbatasan langsung diselat Melaka. Didampingi Bupati Rokan Hilir, Rokhmin sempat bercengkerama dengan warga nelayan yang baru pulang melaut disore hari.
" Kita ingin areal pembangunan rumah layak huni difoto untuk dokumentasi," Pintanya.
Dia menilai, lokasi tempat dibangunnya rumah layak huni untuk nelayan cukup bagus mengingat sangat dekat dengan tempat berlabuhnya kapal nelayan. Walaupun terbatas waktu, kedatangan Rokhkin akan dilanjutkan besok pagi untuk meninjau lokasi tempat pelelangan ikan.
Rokhmin menjelaskan, dia telah menerima laporan bahwa masih banyak yang butuh rumah yang layak bagi nelayan Bagansiapiapi. Karenanya Rokhmin berjanji akan terus berjuang memperjuangkan nasib rakyat nalayan khususnya di Kementerian terkait.
Parade Kesenian Dan Jalan Santai, Warnai HUT Golkar Rohil
BAGANSIAPIAPI - Ketua DPRD Rohil, Nasruddin Hasan meminta seluuh anggota DPRD dari Partai Golkar yang berjumlah 11 orang harus memperjuangkan kepentingan masyarakat banyak terutama desa tempat asal daerah pemilihannya.
" Tidak ada istilah orang luar desa Sintong membangun Sintong itu sendiri. Yang peduli pada daerah itu adalah anggota DPRD yang dipilih masyarakat disini," Kata Nasruddin sebelum membuka acara jalan santai di desa Sintong Kecamatan Tanah Putih Sedinginan, Rokan Hilir, Riau dalam rangka menyambut HUT desa Sintong, HUT Partai Golkar ke 52 serta HUT Rohil ke 17, Minggu (23/10/2016).
Politisi Golkar ini mengungkapkan, walaupun dirinya terpilih dari Dapil Bangko Pusako - Rimba Melintang, sebagai anggota DPRD pilihan rakyat, dia tidak pernah menolak tamu dari masyarakat Dapil lain. Bahkan dirinya sangat miris melihat kondisi masyarakat di Rohil yang masih banyak miskin padahal tanahnya sangat subur karena apa yang ditanam pasti akan tumbuh.
" Beda kalau dinegeri Arab. Apa yang ditanam tidak mau tumbuh. Tapi negeri kita, apa yang ditanam pasti akan tumbuh. Disana masyarakatnya kaya, namun herannya negeri kita masih banyak yang miskin," Kata Nasruddin yang baru saja pulang menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah baru baru ini.
Menurutnya, kata kata Merdeka sudah tidak logis digaungkan mengingat sudah 71 kita merdeka namun kenyataannya, hingga sekarang masyarakatnya belum sejahtera.
Acara jalan santai ini, panitia memberikan hadiah doorprize kepada peserta yang beruntung. Berbagai door prize yang dibagikan ini diharapkan dapat menjadikan semangat dan menambah keceriaan para peserta jalan sehat. Dan, keceriaan terlihat jelas dari wajah-wajah para peserta jalan santai yang mendapatkan doorprize.
Setelah pemotongan tumpeng dan penyerahan hadiah, dilanjutkan dengan pentas seni dan dakwah dari sanggar seni yang berasal dari Tingkat TK hingga dan SMA serta tabligh akbar.
Rabu, 05 Oktober 2016
Karlahut, Illegal Fishing Dan Rendahnya SDM Menjadi Pokok Pembahasan Pada Rapat Paripurna HUT Rohil Ke 17
BAGANSIAPIAPI - Permintaan DPRD Rokan Hilir agar pemerintah menanggapi serius persoalan Kebakaran Lahan dan Hutan, Illegal Fishing dan rendahnya sumber daya manusia (SDM ) menjadi catatan khusus dalam rapat paripurna istimewa DPRD Rokan Hilir sempena puncak HUT Rokan Hilir ke 17 pada hari Selasa (4/10/2016) di gedung serba guna, Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
" Sejak 17 tahun Rokan Hilir berdiri, kita sangat bergembira atas kemajuan Rokan Hilir dalam bidang infrastruktur. Namun tidak kalah pentingnya, kemerosotan ekonomi akibat kebakaran hutan dan lahan serta menurunnya pendapatan nelayan akibat illegal Fishing dan sulitnya mencari pekerjaan akibat rendahnya sumber daya manusia, harus menjadi pemikiran kita bersama agar terlepas dari kesulitan ini," Kata ketua DPRD Rohil, H.Nasruddin Hasan.
Nasruddin menambahkan, diera keterbukaan seperti Pasar Ekonomi Asean (MEA), memaksa tenaga kerja lokal bersaing dengan tenaga kerja asing. Untuk itu dia mengharapkan peran aktif pemerintah guna mendongkrak skill pemuda setempat agar bisa bersaing naker asal negara luar. Demikian juga dengan masalah Karlahut, DPRD juga menghimbau kepada seluruh perusahaan yang ada di Rohil agar tidak berkebun dengan cara membakar hutan.
" Kita menyadari, pendapatan daerah belum maksimal untuk mengatasi persoalan yang dihadapi belakangan ini. Tapi kita juga mengharapkan kepada pemerintah agar mewujudkan program sesuai dengan visi dan misi sewaktu pencalonan dahulu," Kata Nasruddin.
Dikatakan Nasruddin, DPRD sangat berterima kasih kepada TNI, POLRI, Pers serta seluruh elemen masyarakat yang sudah bekerja keras untuk berbuat terbaik dinegeri ini. Demikian halnya dengan DPRD, saat ini, pihak legislatif sedang berusaha menuntaskan 23 Ranperda pada sidang ke 16.
" Mari kita sambut tahun baru Hijriyah dengan mengubah menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya," Ucapnya.
Acara HUT Rohil ke 17 dengan mengangkat tema dengan semangat hari ke 17 Kabupaten Rokan Hilir tahun 2016 kita tingkatkan kualitas kerja untuk memantapkn hasil pembangunan guna mewujudkan kesejahteran masyarakat, menignaktkan daya saing dan kemandirian daerah itu dihadiri oleh dihadiri oleh Sekda Riau. H.Ahmad Fazizi, anggota DPRD Rohil, anggota DPRD Bengkalis, anggota DPRD Propinsi Riau asal pemilihan Rokan Hilir, unsur Forkompida, Kadis, Kaban, mantan bupati Rohil, Wan Thamrin Hasyim, mantan anggota DPRD Rohil, ketua LAM, KPU, prof dr sobrani pengurus Ikrohil di Pekanbaru, anggota komite perjuangan rohil, pimpinan parpol serta pengurus ormas.
HUT TNI Di Warnai Drama Sejarah Bagansiapiapi
BAGANSIAPIAPI - Kegiatan HUT TNI ke 71 tahun 2016 tahun ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Biasanya diadakan di armada timur dengan berbagai atraksi, namun tahun ini diselenggarakan dengan acara yang sangat sederhana.
" Kebetulan tahun ini panitia nya adalah angkatan darat. Semua angkatan baik darat, laut dan udara memperingati HUT TNI dengan acara yang sederhana sesuai dengan intruksi panglima TNI," Kata Dandim 0321 Rokan Hilir, Letkol Bambang Sukisworo, dihalaman kantor Kodim 0321 batu 6 Bagansiapiapi, Rabu (5/10/2016).
Peringatan HUT TNI, kata Sukisworo, merupakan momen untuk meningkat hubungan dengan seluruh unsur baik dari unsur TNI, Polri, Masyarakat serta Pemerintah agar dapat menanggulangi persoalan daerah. Apalagi sesuai dengan arahan panglima TNI agar peringatan HUT TNI kali ini harus mengutamakan kearifan lokal.
" Saya mengharapkan HUT ini kita rayakan bersama. Acara ini adalah dari kita untuk kita semua. Kami menyadari, apa yang ada disini baik gedung kantor dan baju yang kami pakai tidak lain berasal dari pajak rakyat," Katanya.
Jadi, tambah Sukisworo, apabila ada masyarakat yang berpandangan negatif terhadap TNI, dia mengharapkan jangan dipandang dari satu sisi, karena tidak semua yang berpribadi demikian. Tapi pandanglah dari sisi lain agar kita sama sama memperbaiki apa yang dianggap sudah menyalahi aturan.
Sementara itu, Bupati Rokan Hilir, Suyatno mengungkapkan, peringatan HUT TNI bertepatan dengan tanggal hari wafat ayahndanya. Dia masih ingat pada waktu itu tahun 1957. Sebagai anak TNI, dia lahir pada saat ayahnya bertugas di Bagansiapiapi untuk menjaga kedaulatan negara.
" Kelahiran saya kebetulan orang tua tidak berada disisi kami. Mungkin kita sudah tahu kejadian apa pada tahun 1957 yang lalu. Dan Insha Allah, malam nanti saya akan memberikan santunan kepada anak yatim," Kata Suyatno.
Dia juga mengingatkan, TNI dan Polri adalah garda terdepan dalam menjaga Kamtibmas. Dengan demikian, masyarakat bersandar dengan kedua unsur tersebut. Namun Bupati juga menegaskan agar masyarakat juga harus terlibat aktif dan berkoordinasi jika ada hal yang mencurigakan.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPRD juga menyampaikan tahniah kepada TNI atas Ultah yang ke 71. Sebagai mantan prajurit yang mundur pada tahun 1982, Nasruddin mengatakan sumpah prajurit masih melekat dihatinya. Spirit itu yang membuatnya tidak lepas dari perjuangan walaupun dengan cara berbeda melalui langkah dibidang politik.
" Saya juga ingin menyampaikan bahwa tahun ini adalah tahun keprihatinan. Kita meminta DPRD dan pemerintah haruslah menahan diri untuk berhemat. Jika perlu jangan sampai meminjam uang di Bank. Kami juga sangat berterima kasih dengan kehadiran Kodim disini yang telah memberikan kontribusi menjaga stabilitas keamanan di Rokan Hilir," Kata Nasruddin.
Acara HUT TNI yang dihadiri oleh Jajaran Polres Rohil, SKPD, dan Unsur Ormas, di isi dengan drama sejarah perjuangan Bagansiapiapi dari sanggar serta nyanyian perjuangan dari Yayasan SMU Perguruan Wahidin, Bagansiapiapi.
Selasa, 16 Agustus 2016
APBD Anjlok, Pemkab Cek Data Tenaga Honorer
BAGANSIAPIAPI - Sejak minggu kemarin, pemerintah sudah mulai melakukan inventarisasi tenaga honorer dilingkungan pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Bukan hanya tenaga honorer yang bekerja diinstansi perkantoran, verifikasi juga dilakukan kepada petugas kebersihan, tenaga kesehatan dan tenaga pendidik.
Dihadapan para honorer tenaga pendidik, Plt Sekda Rohil, Drs Surya Arpan mengungkapkan, berkurangnya APBD Rohil akan menyebabkan pengurangan tenaga honorer.
Menurutnya, tiap tahun pemerintah harus mengeluarkan anggaran sebesar Rp 10 Miliar guna keperluan menggaji tenaga honorer. Dari laporan, banyak tenaga honorer yang tidak efektif kinerjanya dan bahkan jarang berkantor.
" Program ini berlaku untuk seluruh SKPD. Masyarakat harus mengerti karena defisit anggaran menyebabkan program tiap SKPD dihapuskan. Angkanya mencapai 20 hingga 40 persen. Termasuk program yang ada di BKD," Kata Surya Arpan ketika membuka acaraevaluasi dan verifikasi tenaga honorer pendidik di GOR batu 6, Selasa (2/8/2016).
Khusus tenaga pendidik, Surya meminta kepada UPTD Pendidikan untuk bekerja lebih keras memantau kinerja tenaga honorer agar mutu pendidikan bisa terdongkrak dari peringkat sebelumnya dengan Kabupaten lain.
Kegiatan verifikasi tenaga pendidik yang berasal dari tiga kecamatan diantaranya Kecamatan Sinaboi, Bangko dan Batu Hampar juga dihadiri oleh Asisten Administrasi dan keuangan, Dahniar, Kabag Kepegawaian, Disdik dan UPTD Pendidikan.
Kegiatan diakhiri dengan mendata satu persatu nama guru yang hadir pada acara tersebut untuk memastikan tidak ada nama guru yang fiktif.
Ribuan Orang Ramaikan Pawai Karnaval, Suyatno : Tahun Ini Paling Meriah Dibandingkan Tahun Sebelumnya
BAGANSIAPIAPI- Tahun ini, pawai Karnaval menggunakan busana tradional daerah dalam rangka menyambut hari ulang Tahun Kemerdekaan yang ke 71, diakui Bupati Rokan Hilir sangat semarak dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan dia tidak habis mengerti, dikala keuangan sedang kondisi defisit, kemeriahan pawai karnaval tahun ini disambut antusias seluruh masyarakat.
" Tidak memandang tua dan muda, seluruh masyarakat tumpah ruah dijalanan untuk menyaksikan semangat pawai karnaval. Untuk panitia, saya sangat acungi jempol lah," Kata Bupati Rokan Hilir,Suyatno.A.Mp usai membuka secara resmi pawai karnaval yang diikuti tingkat TK, SD, SMP hingga SMU Sederajat pada hari Minggu (14/8/2016) Sore.
Acara kegiatan pawai karnaval, kata Suyatno, merupakan hiburan masyarakat Rokan Hilir dimana ribuan masyarakat tumpah ruah menyaksikan busana tradisional dari seluruh Indonesia. Selain busana adat, ada juga beberapa sekolah menampilkan atraksi marching Band serta kreasi dari bahan bekas yang dijadikan peralatan perang.
Dia sangat bersyukur, walau dalam kondisi cuaca yang sangat panas, acara karnaval berlangsung sukses. Itu tidak terlepas dari keseriusan panitia yang sudah bertungkus lumus menyelenggarakan even yang dilaksanakan setahun sekali tersebut.
" Saya pikir kegiatan ini perlu kita tingkatkan pada tahun depan. Namun demikian, saya menilai tahun ini sangat luar biasa. Panitia tahun ini sangat memuaskan sekali. Bahkan para orang tua ikut mengawasi anaknya mengikuti pawai karnaval," Puji Suyatno.
Bupati sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Panitia dan masyarakat yang telah menyelenggarakan pawai karnaval dengan penuh hikmat dan penuh rasa kegembiraan. Ia menilai, kegiatan ini adalah salah satu bentuk kemeriahan masyarakat Rokan Hilir dalam merayakan HUT RI ke 71. Dirinya berjanji akan mengadakan kegiatan serupa yang tidak kalah meriahnya menyambut 17 Agustus.
" Saya sudah beritahukan kepada camat, kita akan adakan lomba panjat batang pinang, tepuk bantal, pelepasan itik dan lomba sampan. Rencananya seluruh kegiatan itu akan dipusatkan di lokasi wisata parit Bay Park," Ujar Suyatno.
Dia memastikan, acara tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus karena mengingat pada acara puncak pada tanggal 17 Agustus, setiap kepenghuluan mulai dari tingkat rukun tetangga hingga tingkat rukun warga juga mengadakan acara hiburan rakyat. Jadi menurutnya, lebih baik acara ditingkat desa didahulukan baru nanti akan dilanjutkan pada acara tingkat Kecamatan.
Pawai Karnaval diikuti para anak didik sebanyak 37 peserta dari tingkat PAUD/TK, 6 Peserta dari Tingkat SD/MI, 14 Peserta dari tingkat SMP/MTS dan 14 Peserta dari tingkat SMA/SMK. Mereka melakukan perjalanan dengan rute depan kantor Bupati jalan Merdeka yang melalui jalan Pahlawan, jalan Bangko, jalan Perniagaan, kelenteng dan berakhir kembali didepan kantor bupati.
Polisi Masih Dalami Penemuan Tengkorak DiLahan Warga
BAGANSIAPIAPI,- Warga kepenghuluan Darussalam Kecamatan Sinaboi gempar atas penemuan kepala tengkorak manusia didalam sebuah kendi. Tengkorak itu ditemukan salah seorang warga bernama Anwar dilahan miliknya pada hari Minggu (14/8/2016) sekira pukul 17.00 Wib.
Atas penemuan itu, tim dari Polres Rokan Hilir melakukan penyidikan kelokasi penemuan tengkorak untuk memastikan status, usia serta asal-usul tengkorak tersebut. Yang sangat mengherankan, belum ada khabar berita tentang kehilangan orang serta ciri ciri yang menyesuaikan dengan potongan tengkorak berbentuk orang dewasa itu.
" Kita belum mendapat petunjuk tentang status tengkorak tersebut. Memang ada cerita bahwa dahulunya dilahan milik Anwar merupakan bekas pemukiman suku Tiong Hoa," Kata Kapolres Rokan Hilir, AKBP Henry Posma Lubis melalui Paur Humas Polres Rohil, Aiptu Yusran Pangeran Cherry, Minggu (14/8/2016).
Dirinya menjelaskan bahwa pihak kepolisian masih melakukan identifikasi untuk mengurai identitas pemilik tengkorak kepala tersebut. Perihal keterkaitan dengan sejarah tempat perkampungan Tiong Hoa dengan nama kampung Wily, Cherry belum menyimpulkan lebih jauh.
" Kita masih mendalami penemuan ini dan meminta keterangan dari saudara Anwar," Ujarnya.
Penemuan tengkorak kepala yang kondisinya sudah terpisah dari rangka tubuhnya, ditemukan oleh Anwar ketika ia ingin membersihkan lahan untuk menanam padi. Sontak ia melaporkan kejadian itu kepihak Polsek Sinaboi. Terakhir atas kesepakatan warga, potongan tengkorak itu rencananya akan dipindahkan Ke kuburan masyarakat Tiong Hoa yang berada di Kepenghuluan Sinaboi, Kecamatan Sinaboi.
Penampakan Ratusan Sampah Usai Acara Sering Terlihat Di Bagansiapiapi
BAGANSIAPIAPI, - Ketika pawai karnaval dalam rangka menyambut HUT RI Ke 71 berakhir, prilaku warga yang membuang sampah seenaknya tanpa ikut membersihkan, sudah menjadi suguhan utama setiap acara usai. Bahkan, kebiasaan itu sudah menjadi hal yang biasa setiap even yang lain berlangsung.
Kebiasaan membuang sampah sembarangan, sering membuat pusing petugas kebersihan. Tidak hanya sekali, mereka bahkan membersihkan dilokasi ditempat yang sama sebanyak 3 kali. Jika tidak dibersihkan secepatnya akan menimbulkan bau yang tidak sedap.
" Usai karnaval nanti, kita turunkan sebanyak 120 petugas kebersihan. Kita tidak ingin kota ini kotor akibat sampah berserakan," Kata Kadis Pasar dan Pertamanan, Ibus Kasri,ST Minggu (14/8/2016).
Ibus mengatakan, pihaknya akan memfungsikan tempat pembuangan sampah dipinggir jalan agar sampah yang meluber diatas aspal tidak merusak pemandangan. Dia mengutarakan, sampah yang berserakan dikarenakan minimnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Menurutnya, Dinas Pasar sudah lama mengefektifkan truk pengangkut sampah serta kendaraan roda tiga untuk mengangkut sampah ketempat pembuangan akhir.
" Sebenarnya membersihkan sampah bukan hanya tugas pemerintah, warga harus berperan aktif untuk ikut membuang sampah pada tempatnya. Butuh kesadaran masyarakat agar sama sama menjaga kebersihan," Tuturnya.
Bantah Aniaya Wartawan, H.Bachid Madjid : Saya Tantang Dia Bersumpah Dibawah AlQuran
BAGANSIAPIAPI - Polemik tentang status lahan pondok pesantren Al Majidiyah di Bagan Batu, Kabupaten Rokan Hilir berujung ricuh dengan pengakuan salah seorang oknum wartawan yang bernama Eko Pradana mengaku mendapat perbuatan tidak menyenangkan dari keluarga anggota DPRD Rohil, H.Bachid Madjid. Setelah melaporkan kejadian itu kepada aparat kepolisian setempat, pihak dari keluarga H.Bachid Madjid juga sudah melaporkan balik Eko Pradana dengan tindak pidana penganiayaan.
Anggota DPRD dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan itu menyebutkan, kasus itu bermula karena Eka Pradana mencoba memasang dua buah plank yang berisi klaim lahan milik H.PA diatas tanah milik Ponpes Al Majidiyah. Pada saat menggali lobang, pengurus Ponpes langsung melaporkan kejadian itu kepada H.Akib. Spontan, pria yang akrab disapa Buya itu menuju kelokasi dengan mengendarai sepeda motor.
Sampai dilokasi, Eka langsung mengejar H.Akib dan disana terjadi aksi dorong dorongan menyebabkan keduanya terjatuh. Disaat itu, Eka lalu melayangkan pukulan sehingga menyebabkan bibir H.Akib mengalami luka.
" Apa yang dikatakannya bahwa dia ditabrak pakai motor adalah bohong!! Saya sudah tantang Eka Pradana untuk bersumpah dibawah Al Quran di Pondok Pesantren. Tapi sampai sekarang dia tidak berani datang," Kata H.Akib seraya menyebutkan bahwa rekaman video untuk memojokkan dirinya sudah direncanakan oleh Eka Pradana.
Menurut penuturan H.Akib, pada saat kejadian itu, Eka Pradana bukannya bertugas sebagai wartawan untuk meliput peristiwa itu. Bahkan dia ikut memasang plank. Herannya, kartu Persnya pun sudah mati.
" Saya mempertanggungjawabkan dunia dan akhirat bahwa tanah milik Ponpes Al Madjidiyah adalah milik kami," Cetus H.Akib sembari menunjukkan sertifikat tanah, Senin (15/8/2016). Peristiwa itu juga sudah dia laporkan dengan delik penganiyaan dan kepemilikan status lahan.
Jumat, 01 Juli 2016
Tidak Dapat THR, Silakan Mengadu Ke Posko Ini.
BAGANSIAPIAPI,GORIAU.COM - Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, membuka posko pengaduan dan konsultasi mengenai pembayaran tunjangan hari raya (THR) keagamaan menjelang Hari Raya Idulfitri.
" Kita buka posko pelayanan untuk memberikan bantuan optimal bagi para pekerja dan pengusaha yang ingin membutuhkan informasi seputar THR," Kata Juni Rahmat, Kabid bidang hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja Jumat (1/7/2016).
Juni mengatakan, posko pengaduan THR mereka tempatkan dikantor Disnaker dijalan Pelabuhan Baru, Bagansiapiapi dan akan terus beroperasi satu minggu setelah hari raya.
Menurutnya, posko ini juga dapat berfungsi sebagai rujukan perusahaan untuk berkonsultasi terkait pembayaran THR berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 Tahun 2016.
Dalam permenaker tersebut, dijelaskan bahwa Pekerja dengan masa kerja lebih dari satu bulan secara terus menerus dapat memperoleh THR secara proporsional.
Posko ini juga merupakan bentuk kepedulian Kemnaker dalam membantu para pekerja yang memiliki masalah dengan pembayaran THR-nya.
Dia menyebutkan, sebanyak 100 besar dan kecil beroperasi di Rokan Hilir. Untuk pembagian THR, bukan hanya terfokus pada perusahaan perkebunan, tapi juga bagi kalangan usaha kecil dan menengah.
" Jika ada pengusaha yang tidak membayarkan THR kepada karyawannya, akan ada sanksi yang tegas dengan resiko dicabut izinnya," Kata Juni.
Bagi yang ingin berkonsulatasi via telepon, Disnaker membuka sambungan telepone ke nomor 0767 22545.
Petugas Angkatan Laut Jemput 19 Nelayan Rohil Di Perbatasan Indonesia - Malaysia
BAGANSIAPIAPI - Wakil Bupati, Drs, Jamiluddin dan Plt Sekda Rohil, Drs Surya Arpan, M.Si melepaskan secara simbolis personil angkatan laut Rokan Hilir untuk menjemput ke 19 nelayan yang ditahan polisi marine malaysia pada tanggal 23 Juni 2016 yang lalu.
Acara pelepasan pasukan itu dilaksanakan di pelabuhan Aliong, Bagansiapiapi pada hari Jumat (1/6/2016) pukul 16.00 Wib sore. Menurut keterangan Komandan Pos Angkatan laut, kecamatan Pasir Limau Kapas, Kapten M.Pohan, penjemputan itu akan dilakukan diperbatasan laut antara Indonesia dengan Malaysia yang berdekatan dengan pulau Jemur, Kecamatan Pasir Limau Kapas.
" Nanti kedatangan mereka akan kita sambut dan kita bawa ke penipahan yang didampingi dengan petugas angkatan laut," Kata Pohan.
Ditambahkannya, seluruh nelayan akan dipulangkan kekeluarganya masing masing dan sebelum itu, pihak pemerintah diwakil oleh Wakil Bupati dan aparatur pemerintah sudah menunggu dipenipahan.
Senin, 27 Juni 2016
Tidak Ada Perda Yang Melindungi Pengemudi Becak Bagansiapiapi.
Kamis, 19 Mei 2016
Tim Sar Mencari Korban Bocah Rohil Diterkam Buaya
Senin, 24 Agustus 2015
Abaikan Hak Masyarakat, PT Sumatera Riang Lestari Di Gugat Warga.
" Masyarakat meminta agar meninjau ulang terhadap izin yang dimiliki PT SLR karena tidak ada lagi hutan disana," kata perwakilan masyarakat Kecamatan Kubu Babussalam, Syahrul Saufi, kepada komisi A DPRD Rohil yang dihadiri oleh Abu khoiri, Afrizal, Jaerly dan Budi Santoso, senin (24/8/2015).
Ditempat sama, perwakilan masyarakat Kecamatan Kubu Babussalam yang lain, Juanda Junet,SH mengungkapkan, kedatangan mereka hanya untuk mencari solusi untuk mencari yang terbaik agar persoalan antara PT SLR dengan masyarakat bisa diatasi.
" Kita bukan menolak kedatangan PT SLR. Tapi kita menilai ada hak hak masyarakat yang diambil oleh perusahaan karena ditenggarai mengenai status lahan itu," kata Juanda.
Dikatakan Juanda, jika masyarakat tidak sanggup mengelola lahan tersebut, bisa saja mereka mendapat ganti rugi karena surat yang mereka miliki belum mempunyai kekuatan hukum.
Sementara itu, ketua komisi A, Abu Khoiri berjanji akan mempelajari kondisi riil dilapangan agar tidak terjadi konflik. Abu juga akan meminta kepada perwakilan masyarakat untuk melengkapi data serta copy SKT.
" Saya juga akan mencari data dari Dinas Kehutanan," kata Aboi.
KPU Rohil Larang Tim Sukses Membuat APK Sendi
BAGANSIAPIAPI, - Meskipun tim sukses pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati memiliki anggaran untuk membuat sendiri alat peraga kampanye ( APK), dipastikan KPU Rokan Hilir tetap melarangnya. Selain kegiatan itu melanggar peraturan PKPU, tambahan lagi untuk pengadaan APK sudah dianggarkan dalam APBD Rokan Hilir.
" Anggaran APK untuk seluruh calon Bupati dan Wabup mencapai 2 Miliar. Kita patut bersyukur, dibandingkan dengan kabupaten lain, Rokan Hilir adalah yang paling besar pengalokasiannya," tutur ketua KPU Rokan Hilir, Ir Agus Salim, Senin (24/8/2015)
Walaupun melarang untuk membuat atribut sendiri, KPU Rokan Hilir tetap memberikan kesempatan kepada tim sukses pasalon untuk mengadakan sendiri pernak pernik APK untuk kepentingan sosialisasi para calon Bupati dan Wabup dengan catatan produk tersebut harus dibawah nominal Rp 25 ribu.
Mengenai APK yang akan disediakan oleh KPU Rokan Hilir, Agus Salim mengungkapkan, sudah dilakukan lelang tender dan pemenangnya adalah salah satu perusahaan yang berdomisili di Pekanbaru. Agar penggunaan APK sesuai dengan jadwal masa kampanye, KPU meminta rekanan pemenang untuk mencetak APK dalam jangka waktu 27 hari.
Dia juga menegaskan, jika dalam masa pemasangan APK terjadi pengrusakan oleh oknum tidak bertanggung jawab ataupun akibat dari faktor alam seperti diterpa angin kencang ataupun hujan, dalam hal ini KPU Rokan Hilir akan berupaya mempertimbangkannya dengan cara berkoordinasi kepada rekanan apakah mengganti yang baru ataupun memperbaikinya.
" Kita akan mencari solusi alternatif agar pasangan calon Bupati dan Wabup tidak merasa dirugikan," ujarnya.
Terakhir, KPU Rokan Hilir juga akan menjadwalkan agar seluruh pasangan calon Bupati dan Wabup melakukan kirab dengan cara diarak arak kejalan serta diikuti seluruh tim dan simpatisan pada saat pertama kali pemasangan APK
Jumat, 15 Mei 2015
Keindahan Pulau Jemur
Hawa panas terik mentari kian terasa ketika rombongan kami terdiri dari konsultan, pegawai Dinas Cipta karya dan Tata ruang Provinsi Riau, dinas perikanan dan badan pengelola perbatasan bergegas menuju pelabuhan Bagansiapiapi. Saat itu, jam menunjukkan pukul 10.00 WIB pagi yang disaat itu, debit air sungai Rokan sedang dalam keadaan pasang.
Yupp, hari ini kami memiliki Day Trip menuju ke Pulau Jemur yang merupakan pulau terluar di Propinsi Riau. Kami berangkat menggunakan kapal patroli dinas perikanan dengan kekuatan 20 PK. Pulau Jemur adalah sebuah pulau yang berada di kabupaten Rokan HIlir ini memang selalu menarik untuk diperbincangkan apalagi dikunjungi.
Keindahan yang sangat mengagumkan membuat siapa saja ingin menikmati dan tidak pernah bosan untuk mengunjunginya. Jarak tempuh kepulau jemur dengan menggunakan speed boat hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam 45 menit. Rombongan kami yang hanya berjumlah 22 orang, tidak menemui halangan berarti karena kebetulan hari itu cuaca dilaut cukup bersahabat.
Karena kami berangkat agak siang, maka ombak tidaklah begitu besar. Suasana akrab spontan begitu saja tercipta ketika kami berada diatas kapal dengan berbagi cerita tentang kesibukan masing masing. Puluhan ikan parang dan lumba lumba menyambut kedatangan kami dengan melompat lompat keatas permukaan laut yang berwarna biru.
Sang Kapten, Kahar, sangat hapal betul karena jalur tersebut merupakan wilayah laut yang biasa ia lewati ketika sedang melakukan patroli ditengah laut untuk mengamankan penjarahan ikan dari alat tangkap yang dilarang oleh pemerintah. Berbekal alat navigator GPS/WAAS, speed kami menuju arah 330 lintang utara SOG 7.4 KT dan COG 324 Derajat
Menurut info yang saya dapatkan, Pulau jemur ini hanya ditinggali petugas dinas perikanan dan petugas jaga Angkatan laut. Malah, cerita menakutkan juga pernah dialami para petugas jaga ketika mereka pertama kali menginjakkan kakinya dipulau itu. Pantainya berpasir putih dan air lautnya jernih, pulau ini juga dijadikan nelayan sebagai tempat berlindung dari gelombang besar laut yang berasal dari selat melaka.
Tak terasa, kami sudah mau mendekati pulau jemur. Hamparan pasir putih jelas terlihat dari jauh. Karena disekeliling pulau banyak karang, kecepatan speed yang kami tumpangipun berkurang. Pulau Jemur itu benar-benar indah, pantainya berpasir putih dan panjang, airnya pun jernih dan dipenuhi oleh ikan berwarna-warni. Terdapat banyak batu karang yang bermacam jenis dan juga banyak jenis ikan. Jadi menurut saya bagi penggemar diving dan snorkeling, pulau jemur memang sangat cocok.
Speed kami berlabuh diatas pelabuhan terapung. Kami disambut petugas jaga Angkatan laut dan perhubungan yang kebetulan berjaga dipulau. " Hati hati kalau mengelilingi pulau. Jangan masuk ke semak semak. Karena banyak ular kecil warna merah tapi bisanya sangat mematikan," kata Petugas Angkatan laut.
Petugas itu pernah mengalami serangan gigitan ular. Dia dengan kemampuannya sendiri, berusaha mengeluarkan bisa dengan menyobek bekas gigitan ular dikaki menggunakan pisau dan menyuntik antiserum ke pergelangan tangannya. " Sebenarnya saya juga berlatarbelakang medis," ungkapnya.
Tak terasa waktu cepat berputar. Setelah mengelilingi beberapa lokasi dipulau itu, kamipun disarankan untuk berangkat sore hari. Petugas jaga mengingatkan, jika berangkat malam, cuaca dilaut sangat tidak bersahabat. sebelum pulang, kami mendapat ole ole bongkahan kecil batu akik sebagai cendramata dari petugas jaga Angkatan laut. Namun kami menolaknya secara halus dengan alasan pernah mendengar seseorang mengambil batu akik pulau jemur tanpa izin. Orang itu sesampainya di Bagansiapiapi mendadak kakinya membengkak.
Pengalaman Mistik Petugas Menduduki Pulau Jemur
Ada pengalaman spritual petugas dinas perikanan ketika pertama kali menapaki pulau jemur 13 tahun yang lalu. Pulau jemur yang pernah dihuni oleh datuk panglima layar, ternyata menyimpan banyak misteri tentang keangkeran seputar keberadaan pulau itu.
Menurut cerita, Datuk panglima layar kala itu mendapat titah raja untuk menunggu pulau itu guna mencari telur penyu disaat sang putri raja sedang mengidam hamil muda. Malah, ada pula mengisahkan bahwa datuk panglima layar adalah prajurit sejati dari pendekar yang melegenda yaitu Hang Tuah.
Salah seorang petugas perikanan, Hendri mengisahkan, pertama kali ditugaskan ke pulau jemur hampir tiap malam dirinya mengalami mimpi buruk. Selain itu, dia dan keempat rekannya mengalami kejadian yang menakutkan. " Jika malam tiba, suara cakar kuku dari dinding luar kantor pos jelas terdengar. Besoknya kami lihat, tak ada menimbulkan bekas," tutur Hendri
Karena dipulau itu tidak ada bunyi musik dan hiruk pikuk suara orang, maka gemersik suara deburan ombak dan hembusan angin jelas terdengar. Bunyi bunyian aneh, kata Hendri, hampir tiap malam jelas terdengar. Malah ada suara orang sedang melafaskan asma Allah atau lebih sering disebut orang atip togak disertai derap bunyi langkah kaki kuda. Karena itu, petugas perikanan hampir tiap malam tidak bisa tidur pulas.
Penampakan dari makhluk astral datang silih berganti. Ada bentuk perempuan berambut panjang dan juga lelaki berbadan hitam. Malah, Hendri pernah dirayu wanita cantik mirip seorang putri Raja menggunakan selayar panjang untuk menuruti ajakannya. Tidak hanya itu, mereka juga mengalami kejadian yang tak masuk akal. Ketika itu petugas perikanan sedang dalam keadaan tidur lelap. Namun secara tiba tiba mereka serempak menjerit.
Beruntunglah dari kelompok dinas perikanan yang pertama kali menapak pulau jemur, ada yang bisa berinteraksi dengan penunggu disana. Namanya Umar Har asal bengkalis. Ada beberapa tempat, Kata Umar, yang bermukim mahkluk tidak kasat mata. Kala itu dia meminta agar petugas perikanan tidak bercakap keras, takabur dan membuang sampah sembarangan. Terutama sekali, mereka harus membacakan surat Yasin tiap malam.