Sabtu, 10 Agustus 2013



BHR LAKUKAN PENINJAUAN HILAL PINGGIRAN SUNGAI ROKAN

BAGANSIAPIAPI – Badan Hisab dan Rukhiyat ( BHR ) Kementrian Agama kabupaten Rokan Hilir akan melakukan rukyatul hilal atau melihat bulan untuk menetapkan awal ramadhan 1434 Hijriah di kawasan KM 6 di cafĂ© Ujang Leno Bagansiapiapi.

“Rukyatul hilal yang dilaksanakan pada hari senin 8 Juli menjelang matahari terbenam dikawasan batu enam pinggiran sungai rokan sebagai acuan dalam menetapkan jatuhnya 1 ramadhan 1434 Hijriah,” Kata Marzuki
yang merupakan dosen UIN Fakultas Syariah didampingi dengan Yusran dari Fakultas Islam, Darwis Fakultas Syariah dan Tim BOSCHA labor Bandung.

Dikatakannya, Bagansiapiapi merupakan salah satu dari 22 wilayah seluruh Indonesia yang menjadi tempat peninjauan hilal dari kementrian agama. Rukhyatul Hilal akan dilakukan sekitar pukul 18.30 WIB disaat matahari sedang terbenam dengan menggunakan alat teropong yang disebut celestron dibantu dengan software untuk mencari posisi hilal dalam menentuakn posisi bulan.

Setelah melakukan rukiyat hilal, BHR akan lansung melaporkan hasil pengamatannya ke Jakarta untuk kemudian menjadi salah satu masukan dalam sidang isbath penetapan awal ramadhan. Ia mengatakan, jika cuaca mendung atau hujan, sehingga bulan tidak tidak terlihat berarti syakban ditetapkan menjadi 30 hari dimana awal ramadhan akat ditetapkan menjadi tanggal 10 juli. Dalam menetapkan ramadhan, pemerintah juga akan melakukan sidang isbath yang digelar kementrian agama. Kementrian agama wilayah Rokan Hilir menghimbau masyarakat untuk menunggu keputusan pemerintah dalam melaksanaan awal ramadhan yang akan diumumkan senin malam.


NELAYAN ABSEN MELAUT MENYAMBUT PETANG BELIMAU


BAGANSIAPIAPI – Demi menghormati kedatangan bulan ramadhan, puluhan nelayan rela untuk tidak melaut guna melaksanakan petang belimau di rumah mereka masing masing. “ Mungkin kami libur melaut selama 3 hari untuk menyambut puasa nanti,” tutur Harun (50), salah satu nelayan tradisional yang sudah menggeluti pekerjaan itu sejak kecil.

bapak 5 anak ini mengungkapkan, petang belimau merupakan salah satu wujud tradisi untuk memasuki bulan puasa. Disaat itu, semua kegiatan pekerjaan memang sengaja tidak dilakukannya demi melakukan ziarah kubur dan petang belimau bersama sanak keluarga. Harun menyebutkan, pentingnya menyambut bulan puasa bersama keluarga, melebihi dari hasil melaut yang selama ini tidak ada peningkatan. “ Hasil melaut tidak berubah. Apalagi naiknya bahan bakar. Ongkos kelaut jadi bertambah,” keluhnya. 

Dikatakannya, hasil tangkapan berupa ikan belanak, ikan belukang, Ikan senangin dan udang, semuanya dijual kepada tukang pakang, ( Tengkulak ) dengan harga seperti biasa sebelum adanya kenaikan BBM. Dengan harga jual seperti itu, lanjut Harun, tidaklah mencukupi untuk menutupi pinjaman diwarung sebelum dia turun kelaut. “ Hasil tangkapan tidak tentu. Kadang cukup, kadang tidak membayar pinjaman ke warung,” ungkapnya. Untuk satu hari saja, dia butuh uang sekitar 200 ribu untuk membeli perlengkapan melaut seperti diantaranya solar 35 Liter, kopi, gula dan beras. Belum lagi keperluan lain untuk ditinggalkan dirumah. Namun dia bersyukur, jika hasilnya memadai, bisa bertahan selama 3 hari agar dapurnya tetap ngepul. “ Yang enak adalah tukang pakang. Beli ikan sekilo sama kami Rp 4000 dan dijual ke pengecer jadi Rp 12,000 perkilo,” bebernya. 

Ia berharap, ikan yang mereka jual hendaknya sepadan dengan pengeluaran selama melaut karena biaya sejak kenaikan BBM ini, tidak mencukupi jika harga jual  disamakan seperti dahulu  sebelum naik BBM. Tempat sama, Marzuki (35), pemilik warung yang biasa ditongkrongi nelayan mengatakan, biasanya satu nelayan berutang sampai Rp 400 ribu. Uang sebanyak itu, untuk kebutuhan minyak sebanyak 35 liter, indomie beras dan rokok. “ Kemungkinan menyambut puasa, nelayan tidak melaut selama lima hari,” kata Marzuki yang asyik menonton TV menunggu warungnya yang lagi sepi. 

Dari pantauan, beberapa nelayan sedang menggaru tumpukan udang yang akan dijemur diatas geladak perahu. Diantaranya, ada yang sibuk menjahit diatas tumpukan jaring. Puluhan perahu nelayan berjejer dikala sungai Rokan sedang surut. Mereka tampaknya akan menyelesaikan pekerjaan sebelum bersiap siap untuk pulang kerumah menyambut petang belimau


19 WARGA ASING DITANGKAP POLRES ROKAN HILIR

BAGANSIAPIAPI – 4 warga India dan Bangladesh dari 19 orang yang ditangkap aparat Polres Rokan Hilir, pada jumat siang, (12/7), diintrogasi oleh pihak Imigrasi Kelas II, Bagansiapiapi. Ke 19 warga itu, ditangkap pihak Polres Rohil dan hingga kini,  pihak Imigrasi melakukan pendataan guna mengambil keterangan seputar kedatangan mereka ke Indonesia. 

Diruang introgasi kantor Imigrasi, salah satu warga India sempat syok dan menangis karena dari pengakuannya, kedatangan dirinya untuk melihat istrinya yang lagi berada di Jakarta. “ Saya sekarang kehabisan uang dan tidak tahu mau berbuat apa lagi,” katanya dalam bahasa Inggris aksen India. Dia mengaku, sejak berpisah dengan istrinya, dia kehilangan kontak dan kedatangannya ke Indonesia untuk mencarinya.

Dari pantauan , selain keempat warga itu, juga ditahan  warga asal negara Somalia, Afghanistan, India, Sri Lanka, Myanmar dan Bangladesh. Mereka sedang duduk dan berbaring diruang rudenim kantor Imigrasi. Diantara mereka, terdapat seorang wanita berpakaian sari sedang tertidur pulas. yang lainnya, ada duduk sambil menunduk seakan akan tidak menyangka mereka tertangkap siang itu. Salah seorang warga Bangladesh, Muhammad Rubbel yang kelahiran Puridgong mengungkapkan, tujuan mereka adalah datang ke tanah Indonesia dan bukannya ke Australia. Dia menyebutkan, keramah tamahan masyarakat dan system pemerintahan yang baik mengundang minat mereka untuk hijrah ke Indonesia. “ Tidak seperti negara kami. Tidak ada jaminan bagi kami untuk tinggal lama dinegara kami sendiri,” kata Rubbel dengan bahasa inggris yang lancar. Rubbel yang merupakan  muslim yang juga sedang melaksanakan ibadah puasa itu meminta kepada aparat pemerintah Indonesia untuk memberikan jaminan keselamatan kepada mereka selama mereka dalam tahanan kantor imigrasi kelas II, Bagansiapiapi. 

Sementara itu, kepala kantor Imigrasi kelas II, Bagansiapiapi, Subari SH MH, menjelaskan, usai diperiksa, ke 19 warga itu akan diserahkan ke Rudenim Pekanbaru. “ tugas kita hanya melakukan pemeriksaan atas identitas mereka dan nantinya akan kita serahkan kepada pihak Imigrasi di pekanbaru,” tuturnya. Dikatakan Subari, mereka akan diproses tentang asal muasal serta kelengkapan identitas mereka seperti paspor. Selama proses, pihak Imigrasi juga menunggu kedatangan IOM ( International Organization For Migration )  untuk menjemput mereka.


PENGERJAAN PROYEK JANGAN HANYA DIDOMINASI KONTRAKTOR TAK BERTANGGUNG JAWAB

BAGANSIAPIAPI  - Sejumlah proyek pembangunan dialokasikan dalam APBD tahun 2012, hanya dikelola segelintir pengusaha. Padahal, pekerjaan pembangunan itu tidak dibarengi dengan kualitas pekerjaan terbaik. Aksi mengambil untung adalah tujuan, akibatnya, hak-hak rakyat sebagai sasaran pembangunan dikorbankan.  “Kami melihat banyak kontraktor secara teknis berkawan sangat baik dengan pimpinan proyek, konsultan serta lembaga pemerintah. Hasilnya kongkalikong, asal jadi tanpa rasa tanggungjawab besar kepada rakyat. Apalagi lembaga legislatif kita mandul, evaluasi tidak dijalankan beberapa lembaga berwewenang dengan maksimal. Maka kami mengeritik semua ini untuk diperbaiki,” ungkap sekretaris Asosiasi Kontraktor Nasional (Askonas) Rokan Hilir, Firdaus (30/7).

Apa yang kita hasilkan, lanjutnya, proyek-proyek dikerjakan tidak berkualitas, muncul oligarki kontraktor atas aviliasi kekuasaan di Rokan Hilir. Yang ada hanyalah pencitraan. “Di luar atau permukaan tampilannya bagus, tetapi di dalam keropos. Niatnya, yang penting untung. Dan saya harus jujur, semuanya begitu,” ungkap Firdaus. Ia membandingkan proyek-proyek besar di jaman kolonial dengan proyek-proyek yang dikerjakan kontraktor di Indonesia khususnya di Rokan Hilir. “jangan jauh-jauh lagi. Dinding kantor Bea Cukai dan Rumah sakit di Bagansiapiapi zaman peninggalan Belanda, sampai sekarang masih utuh, bagus dan kuat sekali. Padahal bangunan itu sudah mencapai satu abad. Coba lihat turap dan jalan yang dibangun oleh kontraktor kita dengan nilai milyaran, belum 6 bulan, sudah rusak. Ini fakta yang harus jujur kita ungkapkan,” beber nya. 
FIrdaus mengatakan, ASKONAS Siap Menampung Kontraktor Kecil untuk mengerjakan proyek APBD dan APBN. “ Kemarin kita sudah bantu kepala sekolah se Rohil dalam menyalurkan alat kesenian melalui dana APBN. Namun dinas pendidikan kurang respek padahal hanya cukup mengetahui saja,” sesal Firdaus. Proyek yang ada, kata Firdaus, seharusnya bisa dibagi kepada kontraktor kecil, tetapi dilahap semua oleh kontraktor besar. Bagaimana nasib ratusan kontraktor kecil di Rohil. Mereka berhak hidup dan mendapat hak-hak untuk bekerja, sebab kontraktor kecil juga membayar pajak kepada pemerintah. “Kami sebagai bagian dari dunia pengusaha merasa ada ketidakadilan. Pengusaha besar dengan kualitas kurang baik mendominasi, bekerja berdasarkan oligarki kekuasaan dan oligarki politik, kami rasa akan memunculkan bencana. Oleh sebab itu, kami sarankan kepada pemerintah, lembaga-lembaga yang terlibat dalam dunia usaha kontraktor agar memantau serta bersikap adil terhadap sesama,” ungkapnya.

Asosiasi Kontraktor Nasional, menurut Firdaus, di Rokan Hilir adalah untuk memperjuangkan nasib pengusaha-pengusaha kecil menengah. Pihaknya siap menampung kontraktor-kontraktor muda yang belum mendapatkan pekerjaan, padahal untuk mengurus kelengkapan perusahaan saja, kontraktor-kontraktor kecil ini berhutang.  “Hemat kami, kntraktor kecil dan menangah, kontraktor pemula ini harus hidup. Kami siap memperjuangkan nasib kontraktor kecil, kami juga siap memfasilitasi ini dengan pihak-pihak yang berkepentingan terutama pihak pemerintah sehingga semua merasakan kue pembangunan. Jangan hanya kontraktor besar yang diperhatikan, ini kan tidak adil,” tegasnya

Rabu, 07 Agustus 2013

9 PERWIRA POLRES ROHIL SERTIJAB

UJUNG TANJUNG – Empat orang perwira polisi dijajaran Polres Rokan Hilir pada hari sabtu (21/6), melakukan serah terima jabatan ( Sertijab ) di Mapolres Rokan Hilir di Ujung Tanjung. Sertijab tersebut, berlangsung dalam upacara yang dipimpin oleh Kapolres Rokan Hilir, AKBP Tonny Hermawan, Sik.

Perwira yang diserahterimakan diantaranya, Wakapolres Rokan Hilir yang baru, Kompol Dermawan Marpaung, Sik, Kasat Narkoba  dipercayakan kepada Iptu Jaelani, Kasat Reskrim dijabat, AKP Agus Hidayat Sik, Kapolsek Simpang Kanan dijabat Ipda Safiandra. Menggantikan Iptu Khamsir yang menjabat sebagai kanit Intelkam di Polsek Bangko. Sementara itu, Kasat Polair, AKP Khairul mendapat jabatan baru di Polda Riau, Kapolsek Bagansinembah Kompol Jose Fernandez, Sik pindah ke Polsek Mandau, Duri. Kemudian kabag Ops Polres Rohil menjabat sebagai Wakapolres Bengkalis. Sedangkan Kasat Narkoba pindah ketempat baru sebagai Kapolsek Bangko Pusako.

Dalam amanatnya, Kapolres Rohil, AKBP Tonny Hermawan, Sik meminta kepada pejabat yang baru meningkatkan kinerja serta membina karir bagi personil bersangkutan. Sebagai seorang Bhayangkara negara yang menerima estafet kepemimpinan, baik bagi pejabat baru yang mengemban tugas baru maupun pejabat lama yang akan memikul tanggung jawab baru, Kapolres berpesan, agar senantiasa tafakur dalam mengemban tugas baru. Saat ini, kata Kapolres, tugas Polri sangat berat terutama dalam masalah Kamtibmas, kejahatan konvensional maupun kejahatan transnasional. Khusus Polres Rohil, kedepan akan melaksanakan pengamanan hari raya Idul Fitri 1434 H yang akan dikemas dalam ops kepolisian dengan sandi ketupat 2013. Selain itu juga akan melaksanakan pengamanan agenda rangkaian kegiatan Pilgubri 2013 yang benar benar harus dipersiapkan dari sekarang
SELAMA RAMADHAN, BSM IKUT BERBAGI DENGAN MASYARAKAT


BAGANSIAPIAPI – pentingnya kepedulian sosial dan merasa ikut berbagi selama bulan ramadhan 1434 H, Bank Syariah Mandiri ( BSM ) bagi bagi takjil gratis kepada masyarakat yang dimulai pada pukul 17,00 WIB yang tersebar diempat lokasi seperti didepan kantor Bank Syariah Mandiri jalan mawar, depan mesjid Al Ikhsan jalan Utama, Depan Mesjid Al Kausar jalan kecamatan dan di Jalan Jambu, Bagansiapiapi.


“ Tahun ini kita ingin menjadikan bulan suci sebagai bulan kepedulian kepada sesama. Selain di Bagansiapiapi, Bank Syariah Mandiri juga membagi takjil secara serentak diseluruh Indonesia,” kata Helfi, kepala kantor cabang Bank Syariah Mandiri . Pembagian takjil sebanyak 300 paket itu, sebut Helfi, merupakan salah satu even selama bulan ramadhan selain kegiatan lainnya. BSM juga melaksanakan program bantuan pembangunan satu unit MCK ( Mandi Cuci Kakus ) disalah satu pesantren di Kubu melalui dana yang terkumpul di LASNAZ ( Lembaga Zakat Nasional ). Lembaga pengumpulan zakat yang dikelola oleh BSM yang bersumber dari zakat PNS, juga berguna untuk beasiswa bagi siswa tak mampu dan hordul hasan yakni permodalan usaha. Dikatakan Helfi, dalam bulan ramadhan ini, BSM juga akan melakukan santunan kepada fakir miskin dan anak yatim.


Dari pantauan, satu jam sebelum buka puasa, depan kantor BSM selalu padat yang sering dilalui warga berkendara motor. Namun sore itu sangat berbeda, lantaran ada pembagian takjil dari BSM. Pada kesempatan itu, kepala Kantor Cabang BSM, Helfi turun langsung menyerahkan penganan berbuka puasa kepada pengendara motor dan becak. Helfi yang berbaju seragam BSM, dibantu karyawannya membawa tumpukan beberapa kardus berisikan makanan ringan. Satu persatu kotak dibagikan dan masyarakat sangat antusias dan ada bahkan meminta langsung.
TERBENTUR BAK TRUK PASIR, TIGA KORBAN KRITIS


BAGANSIAPIAPI – Jalan Bintang kepenghuluan Bagan Jawa, Bagansiapiapi pada jam 17,00 WIB, Selasa (23/7) yang biasanya sepi tiba tiba menjadi ramai disesaki warga yang berdatangan. Bunyi hantaman keras sontak mengejutkan warga sekitar sehingga mereka ingin tahu apa yang terjadi dijalan lintas Bagansiapiapi – Sinaboi yang sering dilewati pengendara itu.

Adalah Kartini (36) dan kedua anaknya Putri (13) dan Tri (9)  saat ditemui warga sudah dalam keadaan tergeletak tak berdaya. Tubuh korban yang bersimbah darah berada dalam posisi terlentang. Jibab kartini sudah basah akibat darah yang mengucur dikepalanya. Sedangkan anak perempuannya, wajahnya penuh darah serta  kedua bola matanya menonjol dan bengkak membiru. Begitu juga dengan kondisi anak laki laki korban, Tri, yang kala itu sudah dievakuasi warga kewarung dipinggir jalan. Tulang bahu dan pinggulnya bergeser dan tampak menonjol dari posisinya.


Dalam keadaan panik, warga berupaya mencari transportasi untuk membawa korban ke Rumah Sakit. Jalanan sempat macet, karena jumlah warga kian bertambah berduyun duyun datang ke TKP. Tanpa membuang waktu, salah satu becak mesin yang berhasil di tahan warga, dijadikan transportasi untuk membawa kedua anak korban dengan dibantu pemuda setempat dengan cara menggendongnya. Kedua kaki korban menggeletar dalam kondisi tidak sadar. Karena muatan becak mesin terbatas, warga kembali menahan gerobak sorong yang biasa membawa minyak untuk mengevakuasi ibu korban.


Menurut keterangan salah satu warga, Khalid (50), mengatakan,  Korban yang merupakan warga simpang dua ratus kepenghuluan parit aman, sore itu ingin ke Bagansiapiapi karena ada keperluan. Dengan mengendarai motor Jupiter MX No polisi BM 4122 PX, laju kendaraan mereka sebenarnya tidak terlalu kencang dan tetap berada diposisi kiri jalan. Namun apa lacur, saat melewati lokasi kejadian, mereka mendadak jatuh. Kuat dugaan, korban melanggar tumpukan batu kerikil yang memakan bahu jalan. Karena posisi jatuhnya ketengah, truk bermuatan pasir dengan No Polisi BM 8168 PO kebetulan sedang lewat sehingga tubuh ketiga korban membentur bak truk.  Salah satu anak korban ikut terseret beberapa meter dibawah mobil seberat 20 Ton tersebut. Keterangan yang sama juga disampaikan Kasat Lantas AKP Daud Sianturi melalui Kanit Lantas bagian Lakalantas Pos KM 6 Bagansiapiapi, Aiptu Syamsuddin. Dia menyebutkan, salah satu penyebab terjadi Lakalantas karena korban melanggar tumpukan kerikil dipinggir jalan. Tubuh korban terpelanting ketengah jalan dan membentur bak serta ban truk yang lewat. 

Agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan, warga langsung menahan supir truk dan dua rekannya. Sedangkan korban, dirawat intensif di ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Bagansiapiapi. Anggota polisi lalu lintas Polsek Bangko langsung terjun kelokasi kejadian  untuk mengamankan supir truk serta motor korban untuk dijadikan barang bukti.  Sebelumnya,  mereka juga telah melakukan olah TKP. Sementara korban sendiri, karena kondisi luka berat yang dideritanya tidak bisa ditangani oleh tim medis RSUD Bagansiapiapi, terpaksa harus dirujuk ke Rumah Sakit Santa Maria, Pekanbaru didampingi Ayah korban, Ngatimin yang baru pulang dari ladang dengan ditemani oleh keluarganya.  Kerena kejadian itu tak terduga,  Ngatimin kelihatan sangat shock atas peristiwa yang menimpa istri dan kedua anak kesayangannya. 

It's me

It's me

Jemur Island

Jemur Island

Menikmati Keagungan Tuhan

Menikmati Keagungan Tuhan

Lomba Tradisional Sampan Lopap

Lomba Tradisional Sampan Lopap
pacu sampan lopap

Potret

Potret
Masyarakat Bagan
Negeri Seribu Kubah

Gallery

Hai Sobat! Selamat Datang Di Jalan Perwira Bagansiapiapi