Kamis, 02 Oktober 2014

RITUAL BAKAR TONGKANG BERLANGSUNG MERIAH



“ Menteri Tidak Bisa Hadir Karena Kabut Asap”


BAGANSIAPIAPI – Puncak perayaan ritual bakar tongkang tahun ini lebih ramai dibandingkan tahun lalu. Hampir 40 ribu wisatawan yang berasal dari dalam dan luar negeri, mendatangi kota Bagansiapiapi sebagai salah satu pusat kebudayaan kaum ethnis tiong hoa yang sudah menempati kota Bagansiapiapi ratusan tahun yang lalu. “ Ada yang datang dari Thailand, Malaysia, Australia, Inggris dan Taiwan. Kita mengharapkan, dengan kehadiran mereka, dapat menambah ekonomi masyarakat tempatan dan kota Bagansiapiapi lebih dikenal diluar negeri,” kata Bupati Rokan Hilir, H. Annas Maamun kepada Jurnal Asia, senin (24/6) usai menghadiri ritual bakar tongkang di jalan perniagaan, Bagansiapiapi. 

Dari sejumlah pejabat yang hadir, diantaranya berasal dari jajaran Polda Riau, Kepala Dinas Pariwisata Riau, Said Syarifuddin, dan petinggi militer bukit barisan dan unsur Muspida Rokan Hilir.  Jelang bakar tongkang, sebelumnya panitia telah menyuguhkan persembahan artis dari Taiwan dan luar negeri serta membuat duplikat tongkang yang dibawa keareal pembakaran tongkang. Sejarah bakar tongkang yang dibacakan oleh panitia, dahulunya marga suku ang mencari tempat untuk beralabuh dan setelah mereka mendapatkan lokasi yang sekarang bernama Bagansiapiapi, maka kapal tongkang itupun mereka bakar sehingga mereka menetap sampai sekarang.















 Disampaikannya, tradisi dan kepercayaan lokal atas prosesi Ritual Bakar Tongkang pada bulan GO GWEE CAP LAK dipercaya masyarakat Tionghoa Bagan Siapi-api menjadi bagian momentum perayaan Ulang Tahun Dewa KIE ONG YA, terutama upacara prosesi Ritual Bakar Tongkang berkaitan dengan kepercayaan arah pencarian rezeki, Tradisi dan kepercayaan lokal ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari kisah perjalanan dan pembangunan Kota Bagan Siapi-api oleh Perantau Tionghoa pada Era 1820-an. Berawal dengan sekelompok orang bermarga ANG dari Fujian, Tiongkok yang mengubah keberuntungan nasib dinegeri orang. Kelompok ini menyeberangi lautan Samudera luas dengan menggunakan Kapal Kayu yang disebut Kapal Tongkang. Secara singkat kelompok ini pertama kali hidup dan bermukim di Desa Sonkla – Thailand yang kemudian beremigrasi akibat kerusuhan politik di Negeri Thailand menyebabkan mereka meninggalkan Desa Sonkla tanpa tujuan yang jelas, namun dalam perjalanan di tengah Samudera luas terjadi gelombang dahsyat yang mendamparkan Kapal Tongkang tiba di Samudera Malaka.

Dalam hempasan ganasnya gelombang Samudera Malaka ternyata dalam Kapal Tongkang tersebut dipercaya Kelompok Marga ANG ini membawa patung Dewa KIE ONG YA dan Dewa TAI SUN yang berdasarkan kepercayaan telah menyelamatkan Kelompok Marga ANG berikut Kapal Tongkang tiba ditepi pantai Sungai Rokan. Di Sungai Rokan mereka mendapat petunjuk Dewa KIE ONG YA dan Dewa TAI SUN berupa cahaya api dari daratan yang mengiring Kapal Tongkang menyusuri sekitar Pulau Kuala Kubu, Teluk Mengkudu (sekarang Penipahan) sampai kemudian dilakukan pendaratan tepat di belakang Pulau Barkey terdapat sebuah Pulau penuh dengan kunang-kunang api-api di hutan bakau tepi pantai, akhirnya di jadikan tempat pemukiman baru yang berdasarkan catatan sejarah pemukiman warga Tionghoa pada Pulau kunang-kunang api kemudian diberi nama dan dikenal dengan sebutan Bagan Siapi-api.

Tokoh Masyarakat Tiong Hoa, Bagansiapiapi, Sugianto, didampingi H. Annas Maamun menyampaikan, acara ritual bakar tongkang ini merupakan salah satu momentum untuk memperkenalkan budaya historis yang ada di Rokan Hilir kepada masyarakat luar hingga ke luar negeri. Pengusaha yang bergerak dibidang industry baut ini menuturkan, kedatangan wisatawan pada masa akan datang diharapkan akan terus bertambah dan untuk itu diperlukan kekompakan dikalangan masyarakat Bagansiapiapi  pada masa akan datang.

Tempat yang sama, Bupati Rohil, H. Annas Maamun meneruskan permohonan maaf dari Menteri Perikanan dan Kelautan RI, Syarif C Sutarjo yang tidak bisa menghadiri acara even pariwisata nasional bakar tongkang karena alasan kabut asap sehingga menyulitkan pengawas bandara dalam mengatur lalu lintas udara.

 

Tidak ada komentar:

It's me

It's me

Jemur Island

Jemur Island

Menikmati Keagungan Tuhan

Menikmati Keagungan Tuhan

Lomba Tradisional Sampan Lopap

Lomba Tradisional Sampan Lopap
pacu sampan lopap

Potret

Potret
Masyarakat Bagan
Negeri Seribu Kubah

Gallery

Hai Sobat! Selamat Datang Di Jalan Perwira Bagansiapiapi