Selasa, 24 November 2009
RITUAL PERAYAAN BAKAR TONGKANG DI BAGANSIPIAPI DIWARNAI LOMBA SAMPAN KOTAK
Perayaan Ritual Bakar Tongkang tahun ini dibuat sangat berbeda tidak kalah meriahnya dengan tahun lalu yakni ditambah dengan perlombaan pacu sampan kotak, acara dimulai pada sore hari senin (8/6) yaitu arak arakan masyarakat chinese membawa masing masing nama dewa dan nama marga ke tempat areal bakar tongkang, menurut Ah Lim, ada sekitar 100 nama dewa lebih seperti dewa harimau, dewa bangau putih, dewa kwan tong, dewa Nacha dll, menurut kepercayaan, ritual ini seperti menghormati dan mengantar dewa ketempat pembakaran agar diberkahi, acara serupa seperti ini akan dilakukan nantinya pada hari puncak Ritual Bakar Tongkang.
Jumlah tamu yang nginap di hotel mengalami kenaikan terutama hotel kelas Melati, menurut keterangan dari receptionis hotel Bagan, kamar hotel tersebut terisi penuh, menurutnya tamu yang menginap terdiri dari tamu dari turis domestik dan luar negeri yakni Malaysia dan Singapore, sedangkan tamu Bule dari luar negeri tidak ada, ” Tahun kemarin ada Pak” ujar Receprionis. ” dari Inggris” tambahnya.
Pada pagi hari selasa (9/6) jam 09. 00 pagi diadakan lomba pacu sampan kotak yang diikuti sebanyak 71 sampan, masyarakat sangat antusias menantikan acara lomba sampan kotak, mereka rela berpanas panasan menunggu acara digelar, tampak sejumlah organisasi lokal serta siswa siswi sekolah menunggu untuk menyambut kedatangan Menteri dan Gurbernur yang diriingi Marching Band. sebelum acara lomba dilaksanakan pejabat yang diundang yakni Menteri Bappenas, Paskah Suzetta,Gubernur Riau dan Kapolda Riau serta beberapa Muspida tampak terlihat hadir untuk menyaksikan acara tersebut, pada sambutannya Menteri sangat antusias dengan acara Ritual kali ini, ia berpesan agar acara ini bisa dilanjutkan dan lebih ditingkatkan tahun depan, memang semula rencana Pemda Rokan Hilir mengundang Menteri Pariwisata, Jero Wacik untuk hadir namun karena berhalangan ada agenda Pemerintahan di Bali maka Menteri Bappenas yang bisa memenuhi undangan Pemda Rokan Hilir, seusai sambutan diiringi bunyi letusan bunyi pistol tiga kali maka dimulailah lomba pacu sampan kotak, terlihat beberapa sampan di hiasi dengan accesories yang berbau adat Chinese, bunyi petasan diatas sampan menyambut kedatangan pejabat pusat dan daerah tersebut, pada hari yang sama jam 13.00 Wib dilanjutkan dengan acara puncak yakni Ritual Bakar Tongkang, bunyi bunyian mendengung dari alat musik loya serta bau asap dan abu yang terbang dari hio yang dibakar tampak mengepul hingga membuat mata memerah, acara ini untuk mengingatkan masyarakat chinese pada sejarah disaat marga Ang yang terdiri dari 18 orang merantau ke Bagan pada tahu 1826 SM salah satunya adalah perempuan. Mereka ini sebelumnya adalah penduduk asli RRC yang migran ke Desa Songkla Thailand tahun 1825 masehi. Ketika pecah kerusuhan di Desa Songkla Thailand antara warga Desa Songkla dengan etnis Tionghoa ini tahun 1825 masehi, etnis Tionghoa menyelamatkan diri pindah ke Bagan dengan tiga tongkang kayu mengarungi lautan. Di tengah perjalanan di laut, dua tongkang tenggelam, dan satu tongkang selamat berlabuh di Bagan. Sebelum tiba di Bagan mereka berlabuh terlebih dahulu di Kerajaan Kubu. Namun karena merasa kurang aman, akhirnya etnis Tionghoa ini pindah ke daratan Bagan. Satu tongkang yang selamat, menurut kisahnya disebabkan karena terdapat patung Dewa Tai Sun di haluan tongkangnya, yaitu satu-satunya dewa tak punya rumah, yang hidupnya hanya menggembara. Sedangkan dewa Ki Ong Ya diletakkan di rumah kapal (magun). Karena ada kedua dewa ini di dalam tongkang, maka selamatlah mereka menempuh perjalanan yang penuh tantangan itu. Dari peringatan acara Bakar Tongkang tahun 2005 ini sebenarnya ada sesuatu yang tergandung di dalamnya, yaitu ingin melaksanakan sembahyang untuk mendapatkan berkat, keberuntungan, kemudahan rezeki, sekaligus menyampaikan pesan sejarah. Tapi juga terdapat potensi pariwisata. Ada sekitar 25.000 wisatawan nusantara dan mancanegara berkunjung ke Bagan saat itu. Mereka selain melaksanakan ritual sembahyang, bakar hio, bakar kim, juga ikut dalam iring-iringan tongkang ke lokasi pembakarannya di Jalan Perniagaan ujung Bagansiapi- api.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar