Senin, 24 Agustus 2015

Abaikan Hak Masyarakat, PT Sumatera Riang Lestari Di Gugat Warga.

BAGANSIAPIAPI, - Perwakilan masyarakat Kecamatan Kubu Babussalam, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau meminta kepada komisi A DPRD Rohil untuk membatalkan izin PT Sumatera Riang Lestari (SRL) yang telah beroperasi dengan mengabaikan hak hak kepemilikan lahan masyarakat diatas 42 ribu hektare lebih.

" Masyarakat meminta agar meninjau ulang terhadap izin yang dimiliki PT SLR karena tidak ada lagi hutan disana," kata perwakilan masyarakat Kecamatan Kubu Babussalam, Syahrul Saufi, kepada komisi A DPRD Rohil yang dihadiri oleh Abu khoiri, Afrizal, Jaerly dan Budi Santoso, senin (24/8/2015).

Ditempat sama, perwakilan masyarakat Kecamatan Kubu Babussalam yang lain, Juanda Junet,SH mengungkapkan, kedatangan mereka hanya untuk mencari solusi untuk mencari yang terbaik agar persoalan antara PT SLR dengan masyarakat bisa diatasi.

" Kita bukan menolak kedatangan PT SLR. Tapi kita menilai ada hak hak masyarakat yang diambil oleh perusahaan karena ditenggarai mengenai status lahan itu," kata Juanda.

Dikatakan Juanda, jika masyarakat tidak sanggup mengelola lahan tersebut, bisa saja mereka mendapat ganti rugi karena surat yang mereka miliki belum mempunyai kekuatan hukum.

Sementara itu, ketua komisi A, Abu Khoiri berjanji akan mempelajari kondisi riil dilapangan agar tidak terjadi konflik. Abu juga akan meminta kepada perwakilan masyarakat untuk melengkapi data serta copy SKT.

" Saya juga akan mencari data dari Dinas Kehutanan," kata Aboi.

KPU Rohil Larang Tim Sukses Membuat APK Sendi


BAGANSIAPIAPI, - Meskipun tim sukses pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati memiliki anggaran untuk membuat sendiri alat peraga kampanye ( APK), dipastikan KPU Rokan Hilir tetap melarangnya. Selain kegiatan itu melanggar peraturan PKPU, tambahan lagi untuk pengadaan APK sudah dianggarkan dalam APBD Rokan Hilir.

" Anggaran APK untuk seluruh calon Bupati dan Wabup mencapai 2 Miliar. Kita patut bersyukur, dibandingkan dengan kabupaten lain, Rokan Hilir adalah yang paling besar pengalokasiannya," tutur ketua KPU Rokan Hilir, Ir Agus Salim, Senin (24/8/2015)

Walaupun melarang untuk membuat atribut sendiri, KPU Rokan Hilir tetap memberikan kesempatan kepada tim sukses pasalon untuk mengadakan sendiri pernak pernik APK untuk kepentingan sosialisasi para calon Bupati dan Wabup dengan catatan produk tersebut harus dibawah nominal Rp 25 ribu.

Mengenai APK yang akan disediakan oleh KPU Rokan Hilir, Agus Salim mengungkapkan, sudah dilakukan lelang tender dan pemenangnya adalah salah satu perusahaan yang berdomisili di Pekanbaru. Agar penggunaan APK sesuai dengan jadwal masa kampanye, KPU meminta rekanan pemenang untuk mencetak APK dalam jangka waktu 27 hari.

Dia juga menegaskan, jika dalam masa pemasangan APK terjadi pengrusakan oleh oknum tidak bertanggung jawab ataupun akibat dari faktor alam seperti diterpa angin kencang ataupun hujan, dalam hal ini KPU Rokan Hilir akan berupaya mempertimbangkannya dengan cara berkoordinasi kepada rekanan apakah mengganti yang baru ataupun memperbaikinya.

" Kita akan mencari solusi alternatif agar pasangan calon Bupati dan Wabup tidak merasa dirugikan," ujarnya.

Terakhir, KPU Rokan Hilir juga akan menjadwalkan agar seluruh pasangan calon Bupati dan Wabup melakukan kirab dengan cara diarak arak kejalan serta diikuti seluruh tim dan simpatisan pada saat pertama kali pemasangan APK


Jumat, 15 Mei 2015

Keindahan Pulau Jemur


Hawa panas terik mentari kian terasa ketika rombongan kami terdiri dari konsultan, pegawai Dinas Cipta karya dan Tata ruang Provinsi Riau, dinas perikanan dan badan pengelola perbatasan bergegas menuju pelabuhan Bagansiapiapi. Saat itu, jam menunjukkan pukul 10.00 WIB pagi yang disaat itu, debit air sungai Rokan sedang dalam keadaan pasang.

Yupp, hari ini kami memiliki Day Trip menuju ke Pulau Jemur yang merupakan pulau terluar di Propinsi Riau. Kami berangkat menggunakan kapal patroli dinas perikanan dengan kekuatan 20 PK. Pulau Jemur adalah sebuah pulau yang berada di kabupaten Rokan HIlir ini memang selalu menarik untuk diperbincangkan apalagi dikunjungi.

Keindahan yang sangat mengagumkan membuat siapa saja ingin menikmati dan tidak pernah bosan untuk mengunjunginya. Jarak tempuh kepulau jemur dengan menggunakan speed boat hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam 45 menit. Rombongan kami yang hanya berjumlah 22 orang, tidak menemui halangan berarti karena kebetulan hari itu cuaca dilaut cukup bersahabat.

Karena kami berangkat agak siang, maka ombak tidaklah begitu besar. Suasana akrab spontan begitu saja tercipta ketika kami berada diatas kapal dengan berbagi cerita tentang kesibukan masing masing. Puluhan ikan parang dan lumba lumba menyambut kedatangan kami dengan melompat lompat keatas permukaan laut yang berwarna biru.

Sang Kapten, Kahar, sangat hapal betul karena jalur tersebut merupakan wilayah laut yang biasa ia lewati ketika sedang melakukan patroli ditengah laut untuk mengamankan penjarahan ikan dari alat tangkap yang dilarang oleh pemerintah. Berbekal alat navigator GPS/WAAS, speed kami menuju arah 330 lintang utara SOG 7.4 KT dan COG 324 Derajat

Menurut info yang saya dapatkan, Pulau jemur ini hanya ditinggali petugas dinas perikanan dan petugas jaga Angkatan laut. Malah, cerita menakutkan juga pernah dialami para petugas jaga ketika mereka pertama kali menginjakkan kakinya dipulau itu. Pantainya berpasir putih dan air lautnya jernih, pulau ini juga dijadikan nelayan sebagai tempat berlindung dari gelombang besar laut yang berasal dari selat melaka.

Tak terasa, kami sudah mau mendekati pulau jemur. Hamparan pasir putih jelas terlihat dari jauh. Karena disekeliling pulau banyak karang, kecepatan speed yang kami tumpangipun  berkurang. Pulau Jemur itu benar-benar indah, pantainya berpasir putih dan panjang, airnya pun jernih dan dipenuhi oleh ikan berwarna-warni.  Terdapat banyak batu karang yang bermacam jenis dan juga banyak jenis ikan. Jadi menurut saya bagi penggemar diving dan snorkeling, pulau jemur memang sangat cocok.

Speed kami berlabuh diatas pelabuhan terapung. Kami disambut petugas jaga Angkatan laut dan perhubungan yang kebetulan berjaga dipulau. " Hati hati kalau mengelilingi pulau. Jangan masuk ke semak semak. Karena banyak ular kecil warna merah tapi bisanya sangat mematikan," kata Petugas Angkatan laut.

Petugas itu pernah mengalami serangan gigitan ular. Dia dengan kemampuannya sendiri, berusaha mengeluarkan bisa dengan menyobek bekas gigitan ular dikaki menggunakan pisau dan menyuntik antiserum ke pergelangan tangannya. " Sebenarnya saya juga berlatarbelakang medis," ungkapnya.

Tak terasa waktu cepat berputar. Setelah mengelilingi beberapa lokasi dipulau itu, kamipun disarankan untuk berangkat sore hari. Petugas jaga mengingatkan, jika berangkat malam, cuaca dilaut sangat tidak bersahabat. sebelum pulang, kami mendapat ole ole bongkahan kecil batu akik sebagai cendramata dari petugas jaga Angkatan laut. Namun kami menolaknya secara halus dengan alasan  pernah mendengar seseorang mengambil batu akik pulau jemur tanpa izin. Orang itu sesampainya di Bagansiapiapi mendadak kakinya membengkak.


Pengalaman Mistik Petugas Menduduki Pulau Jemur


Ada pengalaman spritual petugas dinas perikanan ketika pertama kali menapaki pulau jemur 13 tahun yang lalu.  Pulau jemur yang pernah dihuni oleh datuk panglima layar, ternyata menyimpan banyak misteri tentang keangkeran seputar keberadaan pulau itu.

Menurut cerita, Datuk panglima layar kala itu mendapat titah raja untuk menunggu pulau itu guna mencari telur penyu disaat sang putri raja sedang mengidam hamil muda. Malah, ada pula mengisahkan bahwa datuk panglima layar adalah prajurit sejati dari pendekar yang melegenda yaitu Hang Tuah.

Salah seorang petugas perikanan, Hendri mengisahkan, pertama kali ditugaskan ke pulau jemur hampir tiap malam dirinya mengalami mimpi buruk. Selain itu, dia dan keempat rekannya mengalami kejadian yang menakutkan. " Jika malam tiba, suara cakar kuku dari dinding luar kantor pos jelas terdengar. Besoknya kami lihat, tak ada menimbulkan bekas," tutur Hendri

Karena dipulau itu tidak ada bunyi musik dan hiruk pikuk suara orang, maka gemersik suara deburan ombak dan hembusan angin jelas terdengar. Bunyi bunyian aneh, kata Hendri, hampir tiap malam jelas terdengar. Malah ada suara orang sedang melafaskan asma Allah atau lebih sering disebut orang atip togak disertai derap bunyi langkah kaki kuda. Karena itu, petugas perikanan hampir tiap malam tidak bisa tidur pulas.

Penampakan dari makhluk astral datang silih berganti. Ada bentuk perempuan berambut panjang dan juga lelaki berbadan hitam. Malah, Hendri pernah dirayu wanita cantik mirip seorang putri Raja menggunakan selayar panjang untuk menuruti ajakannya. Tidak hanya itu, mereka juga mengalami kejadian yang tak masuk akal. Ketika itu petugas perikanan sedang dalam keadaan tidur lelap. Namun secara tiba tiba mereka serempak menjerit.

Beruntunglah dari kelompok dinas perikanan yang pertama kali menapak pulau jemur, ada yang bisa berinteraksi dengan penunggu disana. Namanya Umar Har asal bengkalis. Ada beberapa tempat, Kata Umar, yang bermukim mahkluk tidak kasat mata. Kala itu dia meminta agar petugas perikanan tidak bercakap keras, takabur dan membuang sampah sembarangan. Terutama sekali, mereka harus membacakan surat Yasin tiap malam.

It's me

It's me

Jemur Island

Jemur Island

Menikmati Keagungan Tuhan

Menikmati Keagungan Tuhan

Lomba Tradisional Sampan Lopap

Lomba Tradisional Sampan Lopap
pacu sampan lopap

Potret

Potret
Masyarakat Bagan
Negeri Seribu Kubah

Gallery

Hai Sobat! Selamat Datang Di Jalan Perwira Bagansiapiapi