Jumat, 18 Desember 2009

HUT KORPRI KE 38 DIADAKAN KEGIATAN SUNATAN MASSAL


Bagansiapiapi SIDIK

Acara pelaksanaan Sunat massal yang dilaksanakan Pada hari Rabu (25/10) bertempat di Gedung Paguyuban kelurahan Bagan Barat dihadiri oleh Ketua DPRD, Asisten, Kepala Dinas, Camat Bangko dan masyarakat yang berdomisili di kelurahan Bagan Hulu dan Bagan Barat yang anaknya ikut dalam peserta Sunat Massal.

Menurut dr. Junnaedi yang bertindak sebagai ketua Panitia bahwa Pelaksanaan sunat massal ini berasal dari anggaran korpri dan dari dinas kesehatan Kabupaten Rokan Hilir. Untuk melaksanakan sunat diperbantukan oleh tim medis, Ikatan Dokter Indonesia Rokan Hilir dan perawat yang ada di Rumah sakit Kab Rokan Hilir. Menurutnya peserta untuk sunat massal ini berjumlah 60 anak. dr Junaidi berpesan kepada tim medis untuk lebih berhati hati dalam melakukan sunat ini dan jangan terburu buru. ” kita sudah berkaca dengan pengalaman yang telah lalu dan kita harus mengutamakan septi” ujarnya menegaskan.

Dalam pidato Drs Surya Arpan yang mewakili Bupati Rokan Hilir mengatakan bahwa masih banyak keluarga yang tidak mempunyai kemampuan untuk melaksanakan sunat. ”bukan dikatakan dibawah kemiskinan tapi dibawah kemampuan” Jelas Surya Arpan. Menurut Surya Arpan kegiatan ini bentuk dari solidaritas dan kepedulian sebagai pegawai negeri sipil. ”Seandainya dibuka peluang, masih banyak lagi yang mau mengikuti program sunat massal ini” ujar Surya Arpan penuh harap. Menurutnya hal ini tidak terlepas dari keterbatasan sarana dan prasarana maka kegiatan ini dibatasi menjadi 60 orang. Bagi pegawai negeri sipil yang kelebihan rezeki diharapkan acara kegiatan ini dilanjutkan dengan pembagian sembako yang sifatnya hanya sporadis atau seketika, namun ia menilai bahwa itu tidak terlepas dari kepedulian korpri terhadap masyarakat yang kurang mampu.

Surya Arpan sangat mewanti wanti kepada tim medis yang akan melakukan kegiatan ini agar lebih berhati hati karena ia berkaca akan kasus salah potong alat kemaluan yang terjadi didaerah lain sehingga hal itu bisa merugikan peserta dan bisa membuat niat baik korpri menjadi buruk. Ia berpendapat bahwa dengan semakin bagusnya tekhnologi medis sehingga pekerjaan untuk menyunat orang bisa lebih mudah dan tidak terasa sakit. ”tekhnologi itu sudah ada di Rumah sakit awal bros dan hal itu tidak mungkin dilakukan mengingat besarnya dana yang dikeluarkan” ujarnya menambahkan.

”kami sangat terbantu dengan kegiatan ini” ujar ida yang anaknya ikut dari salah satu peserta sunat massal. Menurutnya ia tidak dibebankan biaya sepersenpun. ” untunglah sakitnya Cuma sampai tiga hari, kalau tidak tak dapat anakku sekolah” ujar ida menambahkan. Memang dalam minggu ini anak sekolah dasar akan mengadakan ujian semester dan apabila proses penyembuhannya melewati batas tiga hari bukan tidak mungkin ujian mereka akan terganggu.

Acara kegiatan Sunat Massal ini diakhiri dengan mengupah upah ( meletakkan tempat nasi kunyit diatas kepala dengan cara memutar mutar sambil membacakan ayat ayat ) dan disertai pemberian santunan yang dilakukan oleh Ketua DPRD Rokan Hilir, Nasrudin Hasan. suasana menjadi haru disaat seorang ibu tua membacakan shalawat sambil mengucurkan air matanya disaat ketua DPRD mengupah upah anak peserta sunatan massal.

Acara HUT Korpri yang ke 38 juga dimeriahkan dengan gerak jalan santai dan senam massal yang dilaksanakan pada sabtu pagi. Namun karena hujan, maka acara tersebut sempat terganggu. ( Amrial )

HADAPI WARTAWAN ABDUL KOSIM KERAHKAN PREMAN


” Dugaan Kasus Penjualan Ribuan Hektar Lahan”

Rokan Hilir Sidik

Kasus penjualan lahan Desa Tanjung Leban Kec Kubu Kabupaten Rokan Hilir yang dilakukan oleh Oknum Kepala Dusun, Abdul Kosim mengungkapkan sisi persoalan hukum baru. Soal status tanah tersebut ternyata kepala Dusun Tanjung Leban tidak mempunyai surat hibah untuk menjual lahan tersebut.

Menurut Muslim salah satu Kaur Trantib didesa Sei Segajah menyikapi bahwa masyarakat dari luar Kubu bisa saja membeli lahan tapi jangan seperti layaknya penguasa. Kalau satu atau dua hektar tidak dipermasalahkan tapi sekarang malahan mencapai ribuan hektar. Perbatasan antara Desa Teluk Nilap dengan desa tanjung leban sampai sekarang belum diketahui tapal batasnya. Adapun izin untuk menjual tanah tersebut yang dilakukan oleh penghulu dan kepala dusun terindikasi tidak jelas legalitasnya. Diduga sudah ribuan hektar tanah dicaplok dan dijual oleh kepala dusun abdul kosim. Adapun pembeli nya berasal dari Sumatera Utara seperti Medan, Aek Nabara, Siantar dan diantaranya kaum ethnis.

Dari hasil pengamatan Sidik dilapangan, pada tengah malam, terjadi pembakaran hutan untuk dijadikan lahan perkebunan sawit. Padahal Kapolda sudah menekankan kepada Bupati seluruh Propinsi Riau agar tidak ada pembakaran hutan lagi yang mengakibatkan terjadinya kabut asap yang mengganggu ekosistem dan lingkungan. Pembakaran hutan tersebut sudah ketahap sangat mengkhawatirkan karena sudah merambah kehutan konservasi.

” Jalan lintas menuju lokasi penjualan lahan illegal menuju ketanjung leban dibangun oleh Pemerintah Rokan Hilir, namun yang menikmati lahan sepanjang jalan tersebut bukannya masyarakat kubu namun masyarakat luar Rokan Hilir,” ujar Muslim berapi api. Adapun Penghulu yang terlibat menjual lahan tersebut seperti Penghulu Fii, Hamdani dan Ahd Kosim. Dari ketiga penghulu tersebut salah satunya sudah ditangkap. Menurut keterangan Muslim tanah yang ada ditanjung leban kecamatan Kubu tersebut satu jengkalpun tidak ada dimiliki oleh masyarakat melayu kubu. ”tidak ada pejabat Rokan Hilir seperti Dinas Kehutanan atau pejabat yang berkepentingan tentang permasalahan ini memperhatikan kondisi kami disini” ujar Muslim dengan nada sedih.

Dari data yang diperoleh sidik, mereka menunjukkan berupa bukti bukti Kwitansi penjualan lahan ,Transfer uang antar rekening dan SKT Fiktif yang dikeluarkan oleh Penghulu dan Kepala Dusun berupa tanda tangan palsu dari salah satu RT. Menurutnya, ketua RT yang dipalsukan tanda tangannya siap menjadi saksi apabila diperlukan. Alat bukti tersebut sudah diserahkan ke Polres namun sampai sekarang belum ditindak lanjuti. Sempat terlontar dari salah satu penghulu yang terlibat kasus tersebut mengatakan bahwa Biar sampai meja hijau kalau memang kalah kita berikan kembali kemasyarakat.

Lima tahun kedepan lagi apabila masyarakat Kubu cuma duduk diam melihat keadaan ini maka bukan tidak mungkin keadaan nasib masyarakatnya tidak akan berubah dan bertambah miskin akibat ulah penjual lahan tersebut. Sudah tentu sejak masa tanam dari umur 0 sampai berumur 5 tahun untuk masa panen buah sawit bukan tidak mungkin mobil mobil mewah bersileweran dikubu akan tetapi bukan milik masyarakat kubu tapi orang luar kubu. ”Syafii Jaiz dan Abu Kosim bekerjasama membagi bagi lahan dengan memperjual belikan lahan wilayah Desa Sei Segajah II yang dianggapnya desa yang ditempatinya bukan desanya sendiri” ujar Muslim .Masyarakat sudah mengusulkan lima kali kepada Pemerintah untuk mempercepat menyelesaikan urusan mengenai tapal batas agar diketahui dimana batas wilayah didesa tersebut. Urusan tapal batas sangat penting agar bisa didata ulang siapa pemilik dari lahan tersebut.

Menyikapi permasalahan penjualan lahan tersebut, Camat Kubu, Samsul Kidul menyatakan bahwa Beliau sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh masyarakat dalam klaim kepemilikan lahan untuk kembali kemasyarakat. ” kita melihat selama ini masyarakat kubu Cuma sebagai penonton bukan sebagai pemain” ujar Samsul Kidul. Kami sudah mengupayakan dari hasil laporan tersebut saya memanggil penghulu dan kepala dusun untuk dimintai klarifikasi tentang kebenaran dari penjualan lahan tersebut. ”Saya sudah beberapa kali memanggil Abdul Kosim untuk menyelesaikan masalah tapal batas, namun ia sering menolak datang kekantor camat” ujar Samsul Kidul mengeluh. Laporan tentang tapal batas dan lahan yang sudah dijual yang kami terima tersebut dilampirkan dengan Foto dan kami berencana semua Upika akan turun meninjau lokasi tersebut yang berkoordinasi dengan Koramil dan Kapolsek. ” Kapolsek pernah mengatakan kepada saya bahwa Abdul Kosim harus diserahkan kepihak yang berwajib, kemudian saya ( Camat. Red ) bilang selagi bisa digiring digiring saja Pak Kapolsek” cerita Camat sewaktu ia berdialog dengan Kapolsek. ” jangan Bapak Kapolsek segan pula sama saya, kalau memang dia tidak benar dan menyalahi wewenang tidak perlu saya lindungi” ujar camat sewaktu ia bercerita dengan kapolsek Kubu disela sela pertemuan dengannya saat ada acara. Menurut Camat ia sudah pusing memikirkan kasus ini karena semua permasalahan dilimpahkan kepadanya.

Saat Sidik menanyakan hal ini kepada Kapolsek Kubu AKP Jufrizal menyatakan bahwa kasus ini bukan saja berhubungan dengan permasalahan penjualan lahan tetapi juga menyangkut penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Oknum Kepala Dusun Abdul Kosim tersebut. ” Kami tidak tahu darimana dasarnya ia menjual lahan dan dari mana ia mendapat surat hibah untuk menjual lahan” ujar Kapolsek menerangkan. ”kasus penyalahgunaan wewenang ini bisa dijerat dengan pasal 335” ujar Kapolsek menambahkan. Ia juga menggunakan cara cara yang bersifat premanisasi untuk mencaplok lahan untuk dijual kepada pembeli.

Untuk memperkuat indikasi keterlibatan Abdul kosim dengan kasus ini, Tim Sidik juga ingin mewawancarai beliau sesuai dengan waktu yang dijanjikan. Jarak tempuh menggunakan kendaraan roda dua sekitar 60 KM. Setelah setibanya dirumah kediamannya, preman sudah berkumpul dan menyambut sidik dengan tampang yang beringas. Ada 15 orang Preman berusaha mengintimidasi dan berancang ancang berbuat yang tidak wajar saat sidik mencoba untuk mewawancarai kepala dusun Abdul Kosim . Terpaksa niat kami urung karena preman bayarannya melihat kami dengan mata yang sinis dan mengepung kami dalam keadaan siap untuk menyerang.

Semoga komitmen Bupati Rokan Hilir sesuai dengan pidatonya untuk memenjarakan para penghulu dan kepala Dusun penjual lahan bisa dibuktikan dengan kasus yang melibatkan kepala Dusun Tanjung Leban yang diduga sudah menjual lahan ribuan Ha yang merugikan masyarakat dan telah meraup keuntungan milyaran rupiah.

PELANTIKAN KETUA DPRD ROKAN HILIR BERLANGSUNG SEDERHANA

Bagansiapiapi SIDIK

Pelantikan ketua DPRD Kabupaten Rokan Hilir berlangsung pada hari Rabu (25/11) di Gedung serba guna Bagansiapiapi. Sesuai dengan SK Gubri, pimpinan yang akan dilantik menjadi ketua DPRD adalah Nasrudin Hasan dari Partai Golkar. Diposisi wakil ketua DPRD Kab Rokan Hilir ada Muhammad Ridwan SIP dari Partai Demokrat dan Jamiluddin dari Partai PDI Perjuangan.

Hadir dalam acara pelantikan tersebut, sejumlah anggota DPRD Rohil priode 2009 – 2014 , Bupati Rohil H Annas Maamun, Kapolres Rohil, Dandim 0303/Bkls, Letkol (Inf) Sonny Apriyanto, Kajari Ujungtanjung Imade Darmawan, Ketua PN Rohil S Joko Sungkowo, para asisten, unsur kepala dinas, kantor, jawatan instansi Pemerintah Kabupaten Rohil, para keluarga Dewan dan tokoh masyarakat Kabupaten Rohil.

Acara pelantikan ini tampak sederhana dan tidak mengurangi rasa kebersamaan diantara pejabat yang hadir digedung tersebut. Sesaat setelah pelantikan Ketua DPRD Rokan Hilir, Nasruddin Hasan, menyampaikan pidato perdananya yang intinya ucapan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan amanah untuk menjalankan tugas sebagai ketua DPRD Rokan Hilir priode 2009 – 2014.

”Dengan dilantiknya kami sebagai pimpinan DPRD Rokan Hilir, maka ini titik awal untuk melakukan berbagai tugas sesuai dengan Undang undang. Untuk itu kami juga mengharapkan dan kerjasama yang baik dengan Bupati serta pihak jajaran eksekutif , demi pembangunan Rokan Hilir kedepan,” ucap Nasruddin Hasan penuh harapan.

Sementara itu, Bupati Rokan Hilir, H. Annas Makmun mengatakan, dengan telah dilantiknya Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kab. Rokan Hilir, selanjutnya lembaga legislatif bersama pemerintah daerah menjalankan roda pemerintahan di Kab. Rokan Hilir.

Kebersamaan ini sesuai dengan Undang-undang (UU) No. 32 Tahun 2004, yang menyatakan posisi DPRD dan pemerintah kabupaten sejajar dan tidak saling membawahi. Dalam menyusun program pembangunan, eksekutif dan legislatif berkesinambungan, sehingga harus bersifat check and balance.

"Dengan menyadari fungsi masing-masing antara pemerintah kabupaten dan DPRD sebagai pembuat kebijakan daerah, diharapkan dapat tercipta hubungan kerja yang dinamis. Setelah itu produk hukum yang dibangun tidak kontraproduktif dengan ketentuan yang ada," ujar Bupati Rokan Hilir.

PAWAI TAKBIR IDUL ADHA


” Terganggu Oknum Melintasi Depan Tamu Kehormatan”

Bagansiapiapi SIDIK
Allahu Akbar...Allahu Akbar....Allahu Akbar, La Ilahaillallahu Akbar, gema takbir berkumandang diseluruh penjuru kota Bagansiapiapi dan seantero umat Islam didunia. Pelaksanaan takbiran dalam menyambut Hari Raya Idul Adha kali kali ini sepenuhnya dikoordinir oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir.

Acara pelepasan takbir ini membuat beberapa jalan terpaksa ditutup. Sebelum acara pelepasan di sambut dengan pidato Pembukaan oleh panitia Kegiatan Pawai Takbir, Jasrianto dan dilanjutkan dengan Pidato sambutan Bupati Rokan Hilir H. Annas Maamun yang didamping oleh KUA Kab Rokan Hilir H. Syaikolan dan Kalifah Nasir. Dalam sambutannya Bupati berpesan diharapkan acara Pawai ini berlangsung tertib dan seluruh peserta diharapkan selalu mengumdangkan takbir sepanjang jalan sampai ditempat tujuan.

Kemudian acara dilanjutkan secara simbolis dengan pemukulan bedug oleh Ketua DPRD Rokan Hilir, Nasruddin Hasan dan Wakil Bupati H Suyatno AMP beserta jajaran Upika. Masyarakat tumpah ruah di halaman kantor bupati untuk menyaksikan secara langsung pelepasan pawai takbir pada hari Kamis (26/11) yang diikuti peserta yang terdiri dari miniatur dan non miniatur dimana mewakili tiap tiap mesjid dan mushalla serta tidak ketinggalan pula sekitar 100 orang abang becak yang ditumpangi oleh pegawai Pemerintah Kabupaten Rokan Hiilir dan ikut juga beberapa instansi untuk memeriahkan semarak pawai takbir Idul Adha 1430 H 2009 M.

Pada acara ini disaksikan juga oleh Wakapolres, Asisten Bupati, Ketua KPU, Anggota DPRD, kepala Dinas dan seluruh Jajaran Polres Kab Rokan HIlir yang diiringi musyik nasyid band tempatan. . Menurut keterangan dari Kapolsek Bangko, AKP Jose Fernandez, aparat kepolisian yang turun mengamankan acara pawai tersebut, berjumlah sebanyak 120 orang personil polisi yang menjaga di persimpangan jalan yang dilewati oleh peserta pawai takbir. Pengamanan juga dibantu dengan Dinas Perhubungan dan Satpol PP.

Pemuda Tak Dikenal
Pada acara pawai takbir sedikit terjadi gangguan karena ulah seorang pemuda yang berumur sekitar 20 tahun mengendarai motor bebek yang berkisar jarak dua meter melintasi didepan tamu kehormatan yang sedang asyik menikmati peserta takbir yang lewat. Tidak ayal lagi dengan serta merta ketua Panitia Takbir, Surya Arpan mengejar pemuda tersebut dan langsung meminta bantuan polisi untuk mengamankannya. Namun setelah didekati dari mulut pemuda tersebut tercium bau minuman keras dan dengan sigap aparat kepolisian membawa pemuda tersebut ke Polsek terdekat untuk dimintai keterangan.


Untuk pelaksanaan shalat Idul Adha dipagi hari dipusatkan dibeberapa tempat yaitu di Lapangan Perteba, Mesjid Agung, Mesjid Al Ikhsan, Mesjid Di Bagan Punak dan Mesjid Ar Ridho. Yang bertindak selaku khatib ada yang diundang dari luar kota Bagansiapiapi. Karena bertepatan hari jumat maka pelaksanaan kurban dilaksanakan pada hari sabtu pagi. ( Amrial )

It's me

It's me

Jemur Island

Jemur Island

Menikmati Keagungan Tuhan

Menikmati Keagungan Tuhan

Lomba Tradisional Sampan Lopap

Lomba Tradisional Sampan Lopap
pacu sampan lopap

Potret

Potret
Masyarakat Bagan
Negeri Seribu Kubah

Gallery

Hai Sobat! Selamat Datang Di Jalan Perwira Bagansiapiapi