TANAH PUTIH TANJUNG MELAWAN -
Berbeda dengan daerah lain, sehubungan peringatan hari Buruh sedunia yang
jatuh pada tanggal 1 Mei, PT Arjuna Perdana Mahkota Plywood menyambutnya
dengan memberikan Door Prize kepada karyawan yang kerja lembur.
"Pemberian itu sebagai bentuk
motivasi kepada karyawan dan juga agar perusahaan ini bisa sukses mensejahterakan
karyawannya," kata Supervisor Human Resourse Departemen PT Arjuna
Perdana Mahkota Plywood, Abdul Sani Pulungan kepada Posmetro Rohil, kamis
(1/5).
Dikatakan pulungan,komunikasi antara
buruh dengan manajemen perusahaan sudah bagus. Hak hak buruh sebagai garda
terdepan dalam operasional perusahaan tidak pernah diabaikan. Setiap buruh
sudah diberikan jaminan asuransi seperti Jamsostek seperti asuransi
jaminan kematian, jaminan hari tua dan jaminan kecelakaan kerja.
Mengenai upah minimum kabupaten,
pihak perusahaan juga sudah menyesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi.
Setiap buruh diberikan upah minimal Rp 1,720 juta sejak per Januari 2014. PT
Arjuna yang memperkerjakan buruh sebanyak 1500 pekerja, juga menerapkan
sistem pembagian kerja menjadi dua shift. Ada shift pagi dari jam 07.00
s.d 15.00 Wib Sore, dan Juga ada sHift malam hingga jam 08.00.
" Itu tergantung dari banyaknya
bahan baku yang masuk. Jika sudah overload, kita akan berikan keleluasaan
kepada buruh untuk bekerja overtime. Sudah tentu mereka akan mendapatkan
upah lembur," ujar Pulungan.
Proses kerja buruh diperusahaan itu,
kata Pulungan, ada yang menggunakan mesin dan ada juga yang masih manual.
Ada 3 kelompok kerja dalam pembuatan plywood diantaranya veneer clipper, grin
pilen dan ply section. Tingkat resiko pekerjaan yang dialami para buruh
juga bermacam macam. Ada kecelakaan ringan, sedang dan berat. Kecelakaan
ringan biasanya dialami para buruh yang baru bekerja.
" Jika kecelakaan ringan,
pekerja akan dibawa ke klinik perusahaan. Namun kalau berat, akan dirujuk
ke RSUD Dumai," Ungkapnya. Dikatakannya, kecelakaan berat yang
dialami pekerja seperti putus jari dan yang ringan luka gores. Tapi
itu sangat jarang terjadi. Kalau luka gores biasanya 3 kali dalam sebulan.
Itupun penyebabnya karena pekerja masih awam menggunakan pisau cutter.
Didalam kayu, ada lapisan atas pliwood itu ada namanya finner, Finner itu
sebagian ada yang berlobang. Jadi yang berlobang dipotong menggunakan
pisau cutter.
Absensi dan disiplin pekerja
diperusahaan yang dimiliki oleh tiga orang komisaris itu sangat baik.
Selain memberikan hak cuti kepada pekerja selama 12 hari dalam setahun, mereka
juga mendapakan cuti bagi keluarga pekerja yang dilanda kemalangan. Begitu
juga cuti bagi pekerja yang ingin menikah. Namun, pemberian cuti dari
perusahaan tetap mengacu pada Undang undang ketenagakerjaan.
Mengenai sistem penggajian, mereka
dibagi dari beberapa level. Dimulai dari kru, kontraktor, operator hingga
tingkat pejabat. " Tentu ada perbedaan dalam sistem penggajian. Kalau
asisten operator dan operator, akan ditambah tunjangan jabatan,"
Tutur Pulungan.
Lain hal nya jika menduduki posisi
pejabat. Mereka akan mendapatkan tunjangan kesejahteraan dan tunjungan
jabatan. Mereka juga diberikan mess. Khusus untuk pekerja, bagi mereka
yang bekerja bagus, mereka akan mendapatkan reward dengan memberikan
tunjangan kerajinan melalui ajang karyawan teladan setiap perayaan 17
agustus.
Selanjutnya, perusahaan juga
memberikan keleluasaan kepada pekerja yang hampir 65% merupakan pekerja wanita
itu bertempat tinggal. Kebebasan itu juga sebagai bentuk peningkatan ekonomi
masyarakat yang berada dilingkungan perusahaan dengan memperoleh pendapatan
dari katering makanan serta upah sewa rumah. Pekerja yang tidak lagi memasuki
usia produktif dari umur 40 s.d 65 tahun juga masih diberikan perusahaan untuk
bekerja.
" Mereka rata rata dari kaum
ibu dan janda yang mempunyai tanggungan terhadap keluargannya. Kita tidak
sampai hati untuk memberhentikan mereka. Atas kebijakan manajemen, kita tetap
menggunakan tenaga mereka dengan pekerjaan yang relatif ringan," kata
Pulungan.
Pekerjaan yang membutuhkan keahlian
khusus, pihak perusahaan harus mendatangkan dari luar. Misalnya untuk pekerjaan
pemasangan mesin dan kelistrikan. Perusahaan yang murni dari investasi swasta
itu memiliki 4 depertemen. Diantaranya departeman keuangan, HRD, produksi dan
Industri.
Komitmen perusahaan yang masih
menggunakan sistem pekerjaan manual, setidaknya telah menyelamatkan tenaga
kerja yang menganggur didaerah itu. Karena menurut Pulungan, jika perusahaan
menggunakan peralatan mesin untuk mengolah plywood, hanya membutuhkan pekerja
sebanyak 700 orang.
" Makanya manajemen tetap
menggunakan cara kerja manual mengingat banyak warga yang masih menganggur,"
ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar