BAGANSIAPIAPI - Anggota DPRD Rokan
Hilir dari partai Golkar, Rasmali, SH mengaku kecewa, pasalnya anggaran dana
pembayaran honor daerah untuk tenaga honor sampai saat ini masih ada yang belum
dibayarkan.
Kekecewaan yang disampaikan Rasmali
sangat beralasan. Karena minggu ke II bulan Juni, kebanyakan tenaga honor yang
bekerja dilingkungan pemerintah kabupaten Rokan Hilir masih menanti gaji yang
mereka tunggu tunggu selama yang belum kunjung cair. Akibatnya, mereka
mengutang sana sini.
" Apalagi karyawan yang bekerja
sebagai petugas kebersihan dinas pasar. Mereka sangat berharap agar gaji mereka
segera dibayarkan terlebih lagi mendekati puasa," kata Rasmali kepada
Jurnal Asia, selasa (10/6)
Dia menilai, anggaran untuk
pelatihan masing SKPD telah banyak digunakan sedangkan untuk hal yang mendasar
seperti kebutuhan dapur para tenaga honor, belum juga ada tanda tanda bakal
direalisasikan. Menurutnya, dana untuk pelatihan sebaiknya dihapuskan karena
membebani anggaran. Lebih baik dana tersebut digunakan untuk kepentingan
kesejahteraan para tenaga honor.
Kemudian, politisi Golkar ini juga
memprotes sistem penerimaan tenaga honor. Dari informasi yang diterimanya,
sistem rekrutmen tenaga honor tidak sesuai dengan aturan yang ada. Dirinya
mengaku pernah mengusulkan tenaga medis yang sudah puluhan tahun bekerja kepada
Badan Kepegawaian Daerah ( BKD ) yang belum mengantongi SK dari Bupati. Kala
itu, BKD menolaknya dengan alasan tidak memenuhi persyaratan.
" Mereka punya hak untuk
mendapatkan kesempatan bekerja apalagi tenaga medis berasal dari keluarga yang
tidak mampu.Nanti kita akan pertanyakan kepada BKD sistem apa yang mereka
gunakan untuk rekrut tenaga honor," timpalnya.
Jika memang ada tenaga honor yang
tidak mampu bekerja dan hanya membebani anggaran, sambung Rasmali, hendaknya
pemerintah memberhentikan saja mereka. Karena tidak tertutup kemungkinan masih
banyak yang berkeinginan besar untuk mendapatkan kesempatan untuk mengabdi
sebagai tenaga honor daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar