Jumat, 09 April 2010

JALANI USAHA MIE KUNING SELAMA 40 TAHUN


Rokan Hilir ( Riau )

Kita tidak asing lagi dengan makanan yang terbuat dari mie. Bagi sebagian besar masyarakat Bagansiapiapi yang doyan makan mie mungkin penasaran dengan cara pembuatan mie serta komposisinya. Menurut sugi (67) salah satu pemilik pabrik mie keturunan tionghoa yang mempunyai usaha pembuatan mie dijalan Utama Bagansiapiapi mengatakan bahwa campuran mie yang dibuatnya terdiri dari tepung, air dan garam. Tidak ada campuran lain dan daya tahan mie basah layak konsumsi itupun hanya bertahan selama sehari. Usaha yang digelutinya sudah berjalan 40 tahun dan merupakan warisan abang kandungnya. ”usaha kami dikontrol oleh Dinas Perindag dan Dinas kesehatan untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditentukan oleh BPOM,” ujar Sugi yang memiliki karyawan sebanyak 4 orang menjelaskan.

Menurut sugi bahan baku pembuatan mie didatangkan dari Pekanbaru. Ada tiga buah pabrik mie yang beroperasi di Bagansiapiapi. Dari segi penawaran bahan baku dari Pekanbaru seperti tepung dan campuran lainnya tidak ada masalah. Namun yang menjadi Sugi sedikit pusing adalah permintaan yang berkurang. Equiblirium tingkat permintaan dan penawaran tidak mencapai titik yang memuaskan karena diakibatkan banyaknya masyarakat ethnis yang merantau keluar Bagansiapiapi. Memang bukan rahasia umum bahwa mie merupakan makanan favorite masyarakat tionghoa dan juga kalangan masyarakat melayu tempatan. ”rata rata satu hari Mie bisa terjual sebanyak 50 Kg dan jenis mie yang kami buat ada beberapa macam dengan bahan baku yang sama,” kata sugi.

”Saat ini yang memesan rata rata berasal dari pelanggan tetap yang memiliki usaha mie siap saji,” kata sugi. Dahulu usaha mie kuning yang selama ini dijalaninya mendatangkan keuntungan yang cukup besar. Terbukti pesanan selalu muncul baik dari pedagang diBagansiapiapi. Bahkan, pada saat Ramadhan yang lalu pemesanan mie bisa naik berlipat ganda. “Hasilnya lumayan, banyak pedagang yang datang ke sini atau kami yang menjual kepada mereka,” katanya.

Dalam menjalankan usahanya, ia sebenarnya mengetahui akan bahayanya memakai formalin. ”lebih baik saya menutup usaha kalau pakai formalin daripada masuk penjara,” katanya yang kini tengah membiayai kuliah anaknya di Jakarta. ”Sewaktu heboh isu mie berformalin memang sedikit mengganggu usaha pembuatan mie milik mereka. Namun karena kepercayaan konsumen terhadap produk yang kami buat maka tidak ada alasan bagi langganan kami untuk mencari pabrik mie lainnya karena mereka tau produk kami bebas formalin,” ujar sugi meyakinkan. (Aam )

Tidak ada komentar:

It's me

It's me

Jemur Island

Jemur Island

Menikmati Keagungan Tuhan

Menikmati Keagungan Tuhan

Lomba Tradisional Sampan Lopap

Lomba Tradisional Sampan Lopap
pacu sampan lopap

Potret

Potret
Masyarakat Bagan
Negeri Seribu Kubah

Gallery

Hai Sobat! Selamat Datang Di Jalan Perwira Bagansiapiapi