Selasa, 24 November 2009

GETARAN GEMPA SUMBAR TERASA DIROKAN HILIR


Gempa! Gempa! Teriak kami sambil berlari keluar dari rumah makan tepi jalan dekat tanah merah 15 Km dari Kota Bagansiapiapi. Saat itu kami bersama rombongan Wakil Bupati beserta kepala dinas yang baru pulang melantik penghulu di Rantau Bais. Ir Azwir, Kadis Perikanan terlihat mencoba menghubungi seseorang via HP untuk memastikan dimana lokasi pusat gempa. Kejadian gempa tersebut terjadi pada hari selasa ( 30/9 ) sekitar Jam 16.30 sore.Teropong mendapat sms dari teman bertanya dimana asal pusat gempa yang sedikit menggegerkan Kab Rokan Hilir namun tidak sampai terjadi korban jiwa dan kerugian materi. Kemudian Kadis Pertanian berasumsi bahwa berkemungkinan pusat gempa di Sumbar karena ia telah beberapa kali mencoba menghubungi seseorang yang dikenalnya disana namun tidak bisa terhubung. Akhirnya terjawab sudah pertanyaan yang ada dibenak kami disaat media elektronik memberitakan secara on line kejadian gempa di Televisi. Ya benar! Di Sumatera Barat, tepatnya di Pariaman. Kalau dihitung hitung padahal Jarak pusat gempa dari Sumatera Barat ke Rokan Hilir adalah sekitar 309,24 Km pada arah 11,24 derajat. Begitu besarkan pengaruh gempa tektonik yang diperkirakan oleh BMG sekitar 7,2 SR?kejadian tersebut sempat membuat teropong terhenyak. Belum lagi hilang dalam ingatan disaat masyarakat Padang melarikan diri ke atas perbukitan di daerah kampus Unand dan daerah dataran tinggi karena mereka ketakutan karena adanya isu sunami namun kini deretan penderitaan ditambah dengan kejutan gempa yang meluluh lantakkan bangunan yang ada di Kota Padang dan sekitarnya yang rata rata bekas peninggalan Zaman Jepang dan Belanda. Gempa yang terjadi pada beberapa tahun lalu di Padang Panjang masih membekas dengan retak dan runtuhnya beberapa bangunan di Padang termasuk kampus UNES AAI. Belum lagi di rehab namun ditambah gempa susulan dengan getarannya yang lebih besar sudah tentu bangunan bekas retak retak dulu jadi amblas sehingga menimbulkan korban yang menurut dari tim forensik mencapai lebih kurang 200 jiwa. Menurut penuturan warga seusai gempa Warga Padang, Sumatera Barat, menyaksikan 2 fenomena alam yang aneh. Matahari berbentuk cincin yang dikelilingi pelangi dan awan yang menyerupai lafadz Allah menghiasi langit kota yang baru diguncang gempa 7,6 skala richter tersebut.
Pantauan detikcom, matahari berbentuk cincin tersebut terjadi pada pukul 11.00 WIB. Warga yang sedang sibuk mencari jenazah kerabat mereka di RS M Djamil, Padang, sempat terkagum-kagum melihat fenomena tersebut.

"Bagus banget, Masya Allah," kata salah seorang warga, Supriyadin, Jumat
Sejam kemudian, warga kembali melihat fenomena aneh. Awan berbentuk tulisan Allah membentang di langit Padang yang cerah.
Sontak hal ini membuat warga kembali terkagum. Di tengah kondisi sulit, mereka memperoleh tanda-tanda alam yang diharapkan menjadi berkah.
"Mudah-mudahan ini tanda kebesaran Allah dan gempa tidak akan terjadi lagi," kata Endang, salah seorang warga Padang Timor. Di Rokan Hlir masyarakat bahu membahu untuk membantu baik dalam bentuk penggalangan dana maupun memberikan bantuan. Semoga gempa sumbar merupakan cobaan dari Allah dan masyarakat sumbar tabah menghadapinya

Tidak ada komentar:

It's me

It's me

Jemur Island

Jemur Island

Menikmati Keagungan Tuhan

Menikmati Keagungan Tuhan

Lomba Tradisional Sampan Lopap

Lomba Tradisional Sampan Lopap
pacu sampan lopap

Potret

Potret
Masyarakat Bagan
Negeri Seribu Kubah

Gallery

Hai Sobat! Selamat Datang Di Jalan Perwira Bagansiapiapi