Selasa, 24 November 2009

MENGENANG PERJUANGAN PAHLAWAN DI KAB ROKAN HILIR DAN RAMAH TAMAH DENGAN PARA VETERAN


Dalam menghadapi HUT RI ke 64, Pemerintah Kab Rokan Hilir tidak lupa mengundang para veteran sebagai bentuk sumbangsih atas perjuangan mereka dalam merebut kemerdekaan. Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 15/8 digedung serba guna. Pada acara tersebut juga dihadiri oleh veteran perang berjumlah 16 orang dua generasi bangsa yakni generasi perintis kemerdekaan dan generasi veteran, para tauladan dari berbagai profesi berjumlah 16 orang serta atlit dan pelatih yang menerima binaan dari pemerintah kabupaten Rokan Hilir. Pada sambutannya Bupati mengisahkan tentang perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dengan bermodalkan bambu runcing khususnya di Kab Rokan Hilir. Beliau juga berpesan bahwa dizaman sekarang ini semua elemen bangsa harus bersatu, membulatkan tekad, menyatukan pandangan, persepsi dan visi agar perjuangan bangsa Indonesia dan cita cita Kab Rokan Hilir akan berjalan terus. Generasi muda sebagai estafet pembangunan harus mempunyai itikad dan perjuangan yang tinggi untuk terus membangun Rokan Hilir. Bupati juga mengisahkan tentang pengalaman beliau waktu agresi militer Belanda ke II di tahun 1945 dan 1946, saat itu beliau berumur 6 tahun. Sesudah proklamasi Belanda masuk ke Bagansiapiapi dengan mengadu domba penduduk sehingga pecahlah perang saudara pada tgl 18 September 1946 di Bagansiapiapi. Pada Agresi Belanda I dan II tahun 1947 terjadi Kewedanaan di Kab Rokan Hilir yakni Kubu, Bangko dan Tanah Putih dan Bagansiapiapi sebagai Ibukota kewedanaan, namun ada beberapa daerah tidak
mau menyerah. Namun Belanda berusaha merebut Tanah Putih di pagi harinya tepat pada puasa terakhir ( puasa bungsu ; red ) , saat itu para ibu ibu yang tidak mau menyerah dengan Belanda mengambil sikap untuk meninggalkan rumahnya, segala harta dan benda mereka tinggalkan. Daerah yang mereka tinggalkan yakni, Bangko Kiri, Bangko Kanan, Jumrah, Rimba Melintang dan perkampungan lainnya. Mereka lari kehutan pada saat tentara Belanda masuk dengan menggunakan tujuh buah kapal yaitu kapal judat dan kapal J.O. sedangkan Bangko dan Tanah Putih masyarakatnya tetap bertahan dan tidak mau menyerah dan belum dapat direbut oleh Belanda. Pada saat itu Bangko merupakan transit perbekalan bantuan dari RRC, pada saat itu Penghulu Bangko Kanan adalah ayahnda Bupati Rokan Hilir sekarang dan camatnya Abdullah sukuf. Logistik bantuan tersebut berupa senjata yang dioper oleh MC Ma’aruf dan Muckhtar Ma’aruf ke sungai Bangko. sedangkan tempat pelarian tentara Republik adalah kantor camat bangko sekarang. DI Panjaitan korban G 30 S PKI merupakan pimpinan gerilya saat itu. Makanan tentara tersebut hanya berupa Ubi dan jagung, tentara belanda menggunakan traktor sebagai kendaraan patroli, karena suaranya nyaring maka cepat diketahui oleh tentara RI. Bupati juga menyentil Burhanuddin yang saat itu menenteng senapan panjang namun sekarang pada acara temu ramah menjadi tamu. Banyak pengalaman yang dipaparkan oleh Bupati Rokan Hilir tentang perjuangan para tentara yang ada di Kab Rokan Hilir, Bupati berharap sekarang ini kita harus berjuang untuk mengentaskan kemiskinan seperti di daerah penipahan dan Sinaboi, pada saat ini didaerah tersebut masih ada rumah atap bocor, pekerjaan yang tidak sesuai dengan upah yang diterima serta kebutuhan hidup yang sekarang mencekik masyarakat. Usaha usaha yang dilakukan oleh Pemerintah dengan memberikan perkebunan rakyat dan usaha lainnya. kemudian Acara dilanjutkan dengan memberikan penghargaan dari Bupati Rokan Hilir kepada para teladan antara lain Wan Muchtar noor kategori Penghulu teladan, dr. Haryani Tsai sebagai Dokter teladan, Edo Rendra perawat teladan, Ismadi sebagai kesing Teladan, Mujana SP PPL Teladan, Alkahfi Sutikno,SE Guru SLTA Teladan, Kiki Ardian, SPd Guru SLTP Teladan, Sri Mulyati SP.d Guru SD Teladan, Buyung Isa Tukang Becak Teladan, Hakim Gunawan Petugas Kebersihan Teladan, Wahyu Kurniawan Siswa SMA Teladan, Rio Saputra Siswa SMK Teladan, dan juga beberapa Atlit dengan berbagai cabang olehraga yang telah mengharumkan Rokan Hilir dengan mendapatkan medali antara lain 1 Emas 12 Perak dan 14 Perunggu dari cabang Lompat tinggi, catur, tenis lapangan, karate dan atletik. Setelah itu acara temu ramah tersebut diakhiri dengan nyanyi dan foto bersama. ( amrial )

Tidak ada komentar:

It's me

It's me

Jemur Island

Jemur Island

Menikmati Keagungan Tuhan

Menikmati Keagungan Tuhan

Lomba Tradisional Sampan Lopap

Lomba Tradisional Sampan Lopap
pacu sampan lopap

Potret

Potret
Masyarakat Bagan
Negeri Seribu Kubah

Gallery

Hai Sobat! Selamat Datang Di Jalan Perwira Bagansiapiapi