Jumat, 02 Juli 2010

RITUAL PERAYAAN BAKAR TONGKANG DIWARNAI LOMBA SAMPAN KOTAK




Bagansiapiapi ( Rokan Hilir )

Perayaan Ritual Bakar Tongkang tahun ini dibuat tidak jauh berbeda dengan tahun lalu yakni diadakannya perlombaan pacu sampan kotak. acara yang dimulai pada sore hari minggu (27/6) yaitu arak arakan masyarakat chinese membawa masing masing nama dewa dan nama marga ke tempat areal bakar tongkang, menurut Ah Lim, ada sekitar 100 nama dewa lebih seperti dewa harimau, dewa bangau putih, dewa kwan tong, dewa Nacha dll, menurut kepercayaan, ritual ini seperti menghormati dan mengantar dewa ketempat pembakaran agar diberkahi, acara serupa seperti ini nanti akan dilakukan pada hari senin (28/6) dipuncaknya Ritual Bakar Tongkang.

Jumlah tamu yang nginap di hotel mengalami kenaikan terutama hotel kelas Melati yang tumbuh menjamur. berkaca pada tahun lalu bahwa jumlah turis yang datang pada acara ritual tersebut tidak bisa dibendung sehingga banyak usahawan lokal menambah jumlah kamar dengan membangun hotel untuk ditempati para turis tersebut. menurut keterangan dari receptionis hotel Bagan, kamar hotel tersebut sudah terisi penuh sejak 4 hari minus hari H dan menurutnya tamu yang menginap terdiri dari tamu dari turis domestik dan luar negeri yakni Malaysia dan Singapore dan Taiwan.

Menurut Agenda pada pagi hari senin (28/6) jam 09. 00 pagi akan diadakan lomba pacu sampan kotak yang diikuti sebanyak 71 sampan, perhatian masyarakat akan tertuju di lokasi pacu sampan di KM 6 untuk melihat secara langsung perayaan tersebut. sejumlah organisasi lokal serta siswa siswi sekolah diharapkan ikut berpartisipasi untuk menyambut kedatangan Menteri Perikanan dan Kelautan, Ir Fadel Muhammad, dan Gurbernur Riau, Rusli Zainal SE, yang nantinya akan diriingi dengan Marching Band serta Rebana. sebelum acara lomba dilaksanakan direncanakan pejabat yang diundang yakni Menteri Perikanan dan Kelautan Kabinet Indonesia Bersatu II, Ir Fadel Muhammad ,Gubernur Riau dan Kapolda Riau serta beberapa Muspida akan melihat secara langsung pacu sampan kotak tersebut di cafe H. Ujang Leno yang disulap menjadi tempat pesanggrahan para pejabat.


Dari agenda yang telah dibuat, pada hari yang sama jam 13.00 Wib dilanjutkan dengan acara puncak yakni Ritual Bakar Tongkang. Saat itu bisa dibayangkan bahwa alat musik khas chinese seperti loya serta bau asap dan abu yang terbang dari hio yang dibakar akan tampak mengepul dipenjuru kota Bagansiapiapi. acara ini untuk mengingatkan masyarakat chinese pada sejarah disaat marga Ang yang terdiri dari 18 orang merantau ke Bagan pada tahun 1826 SM dan salah satunya adalah perempuan. Mereka ini sebelumnya adalah penduduk asli RRC yang migran ke Desa Songkla Thailand tahun 1825 masehi. Ketika pecah kerusuhan di Desa Songkla Thailand antara warga Desa Songkla dengan etnis Tionghoa ini tahun 1825 masehi, etnis Tionghoa menyelamatkan diri pindah ke Bagan dengan tiga tongkang kayu mengarungi lautan. Di tengah perjalanan di laut, dua tongkang tenggelam, dan satu tongkang selamat berlabuh di Bagan. Sebelum tiba di Bagan mereka berlabuh terlebih dahulu di Kerajaan Kubu. Namun karena merasa kurang aman, akhirnya etnis Tionghoa ini pindah ke daratan Bagan. Satu tongkang yang selamat, menurut kisahnya disebabkan karena terdapat patung Dewa Tai Sun di haluan tongkangnya, yaitu satu-satunya dewa tak punya rumah, yang hidupnya hanya menggembara. Sedangkan dewa Ki Ong Ya diletakkan di rumah kapal (magun). Karena ada kedua dewa ini di dalam tongkang, maka selamatlah mereka menempuh perjalanan yang penuh tantangan itu. Dari peringatan acara Bakar Tongkang tahun 2010 ini sebenarnya ada sesuatu yang tergandung di dalamnya, yaitu ingin melaksanakan sembahyang untuk mendapatkan berkat, keberuntungan, kemudahan rezeki, sekaligus menyampaikan pesan sejarah. Tapi juga terdapat potensi pariwisata. Ada sekitar 25.000 wisatawan nusantara dan mancanegara berkunjung ke Bagan saat ini. Mereka selain melaksanakan ritual sembahyang, bakar hio, bakar kim, juga ikut dalam iring-iringan tongkang ke lokasi pembakarannya di Jalan Perniagaan ujung Bagansiapi- api. Namun sangat disayangkan dari pengamatan Aspirasi, sampai detik ini tidak seorangpun pedagang menjajakan handycraft ( Kerajinan Tangan ;red ) dari bentuk miniatur Tongkang yang dijual dipasar selain dari pedagang baju dan celana yang lebih identik disebut dengan pasar malam. ( aam )

Tidak ada komentar:

It's me

It's me

Jemur Island

Jemur Island

Menikmati Keagungan Tuhan

Menikmati Keagungan Tuhan

Lomba Tradisional Sampan Lopap

Lomba Tradisional Sampan Lopap
pacu sampan lopap

Potret

Potret
Masyarakat Bagan
Negeri Seribu Kubah

Gallery

Hai Sobat! Selamat Datang Di Jalan Perwira Bagansiapiapi